KOMPAS - Matahari semakin condong ke barat. Jumat (11/9) sore itu, Muhammad Dari (53), warga Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bersiap-siap pulang ke rumah. Buntalan rumput seberat sekitar 80 kilogram siap ia pikul ke rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari tempatnya berada saat itu.
"Rumput ini buat kambing. Saya, mah, tidak punya kebun," kata Dari yang memiliki 15 kambing itu.
Meski lahir dan tua di Cigombong, Dari tidak memiliki sepetak kebun pun. Satu-satunya tanah yang dia miliki adalah tempat rumahnya bertapak.
"Orang di sini, mah, tidak ada yang punya kebun. Semua punya perusahaan. Petani di sini sewa Rp 150.000 per bulan per hektar," tuturnya.
Lurah Wates Jaya Abdullah menuturkan, hampir 70 persen tanah di Desa Wates Jaya yang berpenduduk sekitar 7.000 orang itu telah dikuasai oleh perusahaan. Dua perusahaan besar yang menguasai tanah di desa itu, yakni Lido dan Agro.
"Sejak tahun 1992, tanah di desa kami sudah dibeli perusahaan. Lido itu punya MNC, Hary Tanoesoedibjo. Dia sering ke sini," ujarnya.
Di Wates Jaya memang terdapat Lido Resort yang, menurut Abdullah, dimiliki Chief Executive Officer MNC Group yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo. Di samping gerbang Lido Resort terdapat satu baliho dengan ukuran 2 meter x 5 meter, di sana gambar Hary Tanoe memakai baju kemeja putih berlogo Perindo.
Kerja sama
Kemarin, Trump Hotel Collection mengumumkan telah menyetujui kerja sama dengan MNC Group untuk mengelola resor di kawasan Lido, Bogor, Jawa Barat.
Persetujuan itu dilakukan satu minggu setelah sejumlah anggota DPR yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto bertemu pemilik Trump Hotel Collection, Donald Trump, yang juga bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.