Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Dorong Kepulauan Seribu Jadi Pusat Wisata Maritim Indonesia

Kompas.com - 09/09/2015, 15:26 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mendorong pemerintah untuk menjadikan wilayah Kepulauan Seribu menjadi salah satu pusat wisata maritim di Indonesia. Menurut Rizal, Kepulauan Seribu memiliki potensi yang besar sebagai wisata maritim untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun asing.

“Saya punya banyak teman asing datang ke Jakarta buat bisnis, buat seminar, nganggur satu hari bingung, mau ke Bali kejauhan, mau ke Puncak macet. Dan biasanya orang Barat maunya ke pantai,” ujar Rizal di sela-sela rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 bersama dengan sejumlah menteri dan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Menurut Rizal, saat ini Kepulauan Seribu memiliki sejumlah masalah yang membuat potensi wisata yang ditawarkan tidak berkembang secara maksimal. Salah satunya adalah pencemaran laut di sekitar wilayah Kepulauan Seribu akibat banyaknya sampah.

“Enggak mungkin mengusung turisme maritim kalau ada orang yang banyak buang sampah. Oleh karena itu, Ahok nanti bisa bikin perda (peraturan daerah) yang lebih keras untuk mereka yang buang sampah. Indonesia adalah pembuang sampah plastik terbesar kedua setelah China,” ucapnya.

Kemudian, Rizal menjelaskan, permasalahan berikutnya adalah minimnya ketersediaan jaringan listrik dan air bersih. Ia menilai hal tersebut berpotensi merusak kesehatan para penduduk maupun wisatawan di sekitar Kepulauan Seribu.

“Lima tahun lalu saya keliling Kepulauan Seribu, ternyata lelakinya di situ darah tinggi, karena enggak ada air bersih, minum air asin, makan makanan asin. Akhirnya darah tinggi,” ujar mantan Menteri Keuangan pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut.

Lebih lanjut, ia juga menyebutkan perizinan kapal-kapal pesiar milik wisatawan asing yang dinilai rumit untuk memasuki wilayah perairan Indonesia, khususnya kawasan wisata Kepulauan Seribu. “Kapal-kapal cruise enggak pernah mampir ke Indonesia karena izinnya bertele-tele,” kata dia.

Oleh karena itu, kata Rizal, pihaknya bersama dengan lembaga-lembaga terkait akan melakukan serangkaian peningkatan infrastruktur dan perbaikan birokrasi perizinan untuk mendukung Kepulauan Seribu sebagai salah satu wisata maritim di Indonesia. Rizal menyebutkan beberapa solusi yang bisa dilakukan adalah pembersihan laut di sekitar wilayah Kepulauan Seribu dari pencemaran sampah.

Kedua, perlunya penyediaan air bersih serta pembangunan infrastruktur jaringan listrik. Ketiga, pemangkasan birokrasi perizinan bagi para wisatawan asing yang berkunjung ke Kepulauan Seribu serta menambah penanaman terumbu karang untuk mempercantik laut di sekitar Kepulauan Seribu.

“Ini semua kita lakukan dalam lima tahun ke depan ini sebagai bagian satu contoh agar supaya kualitas ekonomi kita membaik,” ujar mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di WWF 2024, Pertamina Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com