Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Tegaskan Tak Ada Intervensi Pergantian Kabareskrim

Kompas.com - 04/09/2015, 16:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti menegaskan, tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait rotasi yang dilakukan pihaknya. Salah satu rotasi yang disorot publik adalah pergantian Kepala Bareskrim Polri.

"Enggak ada intervensi dari manapun," ujar Kapolri di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/9/2015) siang.

Badrodin menegaskan, pergantian itu adalah hal yang rutin dilakukan di setiap institusi. Rotasi tersebut sudah didasarkan pada Sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).

Badrodin mengatakan bahwa seharusnya publik dan media massa tidak hanya melihat rotasi jabatan Kabareskrim, tetapi juga jabatan lainnya. Badrodin heran mengapa hanya Komjen Budi Waseso yang jadi sorotan. (baca: Hingga Dirotasi, Budi Waseso Belum Laporkan Harta Kekayaannya)

"Karena yang lain itu kepentingan organisasi, kaderisasi, ada yang memasuki masa pensiun," ujar Kapolri.

Lagi pula, menurut Badrodin, pergeseran Budi dari Kabareskrim ke Kepala Badan Narkotika Nasional bukan penurunan karier, tetapi malah meningkat.

"Kepala BNN kan di bawah langsung Presiden. Jadi lebih tinggi dari sebelumnya. Tanggung jawabnya pun lebih luas karena memegang pemberantasan narkotika skala nasional," ujar dia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelumnya mengatakan bahwa Budi dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam memberantas narkoba. Untuk itu, Presiden Joko Widodo ingin merotasi Budi ke BNN.

"Presiden memang mempunyai diskresi untuk pertimbangan dan sebagainya," ujar Pramono.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menuturkan, Presiden saat ini menaruh perhatian besar pada persoalan narkoba. Dalam konteks itu, rotasi pergantian itu dianggap hal yang biasa.

"Apalagi Pak Buwas tegas dan sudah terbukti mempunyai kecakapan, keberanian, kepemimpinan yang cukup untuk pemberantasan narkoba. Kejahatan narkoba jauh lebih besar daripada persoalan korupsi," ucap Pramono. (Baca: Budi Waseso: Namanya Pak Buwas, Ya Tetap Buas...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com