Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Periksa Pemilik "Feedlotter" yang Diduga Simpan Sapi Siap Potong

Kompas.com - 19/08/2015, 12:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri memeriksa Sanko Hasan, Rabu (19/8/2015) ini. Sanko adalah pemilik peternakan dan penggemukan sapi yang digerebek penyidik di Tangerang, Rabu pekan lalu.

"Dia (Sanko) akan kami periksa sebagai saksi hari ini," ujar Kepala Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Komisaris Besar Helmy Santika, Rabu siang.

Informasi dari penyidik, Sanko memenuhi panggilan tersebut. Hingga pukul 12.20 WIB, dia masih menjalani pemeriksaan.

Helmy mengatakan, pemeriksaan Sanko itu merupakan pemeriksaan lanjutan dari saksi-saksi sebelumnya. Selama perkara ini diusut, penyidik telah memeriksa 14 orang sebagai saksi. Saksi itu dari Asosiasi Pedagang Indonesia (Apindo), Asosiasi Pengusaha Feedlotter Indonesia, Asosiasi Pemotongan Hewan, dan karyawan feedlotter yang digerebek polisi.

"Belum ada yang ditetapkan tersangka dalam perkara ini. Kita ingin melihat perkara ini secara utuh terlebih dahulu," ujar Helmy.

Penggeledahan terhadap dua peternakan dan penggemukan sapi di Tangerang itu dilakukan oleh Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Rabu (12/8) pekan lalu. Di kedua tempat itu, polisi menemukan 21.933 ekor sapi, di mana 4.000-an ekor di antaranya siap potong. Polisi menduga pengusaha menimbun sapi siap potong hingga menyebabkan gejolak harga di pasaran. (Baca Bareskrim Temukan 4.000-an Sapi Diduga Sengaja Tak Dipotong)

Pemilik tempat peternakan dan penggemukan sapi berinisial BH, PH, dan SH. Mereka adalah pengusaha di sektor impor. Penyidik masih memeriksa mereka secara intensif dan belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com