Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Franz Magnis: Pemerintah Harus Konsisten Lindungi Kaum Minoritas

Kompas.com - 17/08/2015, 09:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Budayawan Franz Magnis Suseno mengatakan peringatan 70 tahun kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2015 harus dijadikann momentum untuk kembali kepada Pancasila.

"Pancasila jangan hanya sebagai hiasan di dinding, tetapi hakikatnya Pancasila adalah kesepakatan bangsa," ujar Franz di Jakarta, Minggu (16/8/2015).

Franz yang baru saja menerima penghargaan Rooseno Award tersebut menjelaskan Pancasila merupakan kesepakatan bangsa dalam menerima identitas pada setiap perbedaan.

Sayangnya, hal tersebut banyak ditentang oleh pihak-pihak yang menginginkan penerapan keyakinan mereka.

"Jangan menyerah. Kelompok-kelompok kecil juga sama-sama bangsa Indonesia. Sama-sama manusia," tambah dia.

Sila-sila dalam Pancasila, lanjut dia, mempunyai makna yang dalam. Dia memaknai sila pertama adalah meyakini adanya Tuhan dalam hati semua rakyat Indonesia. Kemudian, sila kedua dimaknai dengan menolak adanya kekerasan pada nilai-nilai manusia. Sila ketiga, mengenai pentingnya persatuan bangsa.

Selanjutnya sila keempat, dimaknai jangan sampai demokrasi yang sudah ada hilang begitu saja, serta sila kelima adalah yang terus masih diperjuangkan yakni keadilan sosial.

Ke depan dia berharap, pemerintah harus konsisten dalam melindungi kaum minoritas dan tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama.

"Saya juga berharap, KPK diberi kekuatan kembali untuk memerangi korupsi," ujar dia.

Selain itu, dia juga berharap pemerintah serius dalam mengatasi melambatnya perekonomian Indonesia yang terjadi pada semester pertama tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com