Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Tidak Masalah Jatah Kursi Nasdem Berkurang

Kompas.com - 12/08/2015, 20:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan tidak mempermasalahkan jatah kursi menteri partainya berkurang di Kabinet Kerja. Hal ini menyusul dicopotnya Tedjo Edhi Purdijatno oleh Presiden Joko Widodo dari posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

"Apa masalahnya bagi Nasdem. Tak ada masalah. Ini bukan masalah jatah, ini kepentingannya kan output kinerja dari Kabinet Kerja bisa lebih baik," ujar Surya di Istana Kepresidenan, Rabu (12/8/2015).

Surya menuturkan, sudah menjadi hak prerogatif presiden dalam mengganti para menterinya. Dia pun mempersilakan apabila ada menteri asal Nasdem yang diganti oleh presiden.

Tedjo, sebut Surya, sudah memahami keputusan Jokowi itu. Menurut dia, Tedjo bisa mengabdi kepada negara di luar kabinet, dan tak harus menjadi menteri. Surya pun menyatakan Partai Nasdem sama sekali tidak menyerahkan nama untuk pengganti Tedjo.

"Kami sungguh-sungguh kasih hak pada presiden ini. Kalian boleh yakini itu," ujar dia.

Presiden Jokowi hari ini melantik lima menteri dan sekretaris kabinet. Keenam orang yang dilantik itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan sebegai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan, Sofyan Djalil menjadi Kepala Bappenas, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet. (Baca: Jokowi Lantik 5 Menteri dan Seskab)

Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyebutkan Presiden memutuskan melakukan perombakan kabinet karena ingin memiliki mengeri-menteri yang berpengalaman mengatasi krisis. Presiden juga ingin agar terjadi konsolidasi di pemerintahan yang bisa mempercepat kerja kabinet. (Baca: Istana: Jokowi Ingin Menteri yang Berpengalaman Hadapi Krisis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com