Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Kembali Hubungi Keluarga Korban Pesawat MH370

Kompas.com - 06/08/2015, 17:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri RI kembali menghubungi keluarga korban pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 selama seminggu terakhir. Ini dilakukan terkait penemuan serpihan pesawat di Pulau Reunion di Samudra Hindia, yang diduga kuat bagian dari pesawat yang hilang pada Maret 2014.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga dari tujuh WNI yang menjadi penumpang MH370 dan berkoordinasi dengan perwakilan MAS di Jakarta terkait penemuan serpihan bagian pesawat tersebut.

"Kami juga telah menunjuk contact person di Direktorat PWNI untuk masing-masing keluarga," kata Iqbal di Jakarta, Kamis (6/8/2015).

Saat ini, Iqbal menambahkan, pihaknya juga telah mendaftar berkas-berkas yang akan dibutuhkan untuk mengklaim hak-hak korban nantinya. Kemenlu RI juga menyampaikan simpati yang mendalam kepada pihak keluarga korban.

"Kami memahami bahwa situasi ini menciptakan perasaan yang campur aduk bagi keluarga. Di satu sisi, ini merupakan bukti fisik bahwa telah terjadi kecelakaan pesawat MH370," kata dia.

Namun, di sisi lain, Iqbal mengatakan, penemuan serpihan tersebut menjadi kebenaran yang tidak dapat ditolak bahwa kemungkinan besar semua penumpang dan awak pesawat telah meninggal dunia. "Meskipun demikian, kebenaran yang nyata selalu lebih baik daripada ketidakjelasan," kata dia.

Terkait hak-hak korban, Iqbal mengatakan, saat pesawat dinyatakan hilang pada Maret 2014 lalu, pihak asuransi telah memberikan pembayaran awal. Kini, pihak keluarga diharapkan untuk mulai mengurus hak-hak mereka.

"Meskipun kita tahu bahwa apa pun kompensasi yang akan mereka dapat, itu tidak akan dapat menggantikan rasa kehilangan," kata Iqbal.

Pada Kamis pagi, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak telah mengumumkan bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion milik Perancis di Samudra Hindia dipastikan merupakan sebagian dari komponen pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada Maret 2014.

Pesawat MH370 untuk penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Tiongkok, yang membawa 239 penumpang, termasuk tujuh WNI dan kru, dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014.

Tim penyelidik internasional secara konklusif mengesahkan serpihan pesawat yang ditemui di Pulau Reunion adalah milik MH370. Kepastian tersebut diperoleh setelah mendapatkan keterangan dari tim penyelidik internasional yang telah membuat penyelidikan terhadap serpihan pesawat tersebut di sebuah laboratorium di Toulouse, Perancis.

Kompas TV PM Najib Pastikan Penemuan Puing MH370
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com