Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ahli Anggap Wajar Anggota Mahkamah Partai Golkar Berpihak

Kompas.com - 02/07/2015, 15:55 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Hakim Konstitusi Maruarar Siahaan, yang menjadi ahli dalam sidang sengketa Partai Golkar, menganggap wajar jika anggota Mahkamah Partai Golkar pernah menunjukkan keberpihakan pada salah satu kubu kepengurusan partai. Berdasarkan kepengurusan Munas Partai Golkar di Riau, terdapat empat anggota Mahkamah Partai.

Kuasa hukum Partai Golkar hasil Munas Bali, Yusril Ihza Mahendra, sebelumnya mempersoalkan keberpihakan tersebut. Maruarar pun menjelaskan pendapatnya dalam sidang.

"Karena ini adalah Mahkamah Partai, ya sudah pasti punya hubungan dengan partai. Apalagi ini terkait masalah internal," ujar Maruarar, saat memberikan pendapat sebagai ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (2/7/2015).

Sebelumnya, Yusril mempertanyakan masalah keberpihakan tersebut pada Maruarar. Ia mengaitkan keberpihakan dengan independensi dan etika hakim dalam memimpin Mahkamah Partai.

Menurut Yusril, dua di antara empat majelis, yaitu Djasri Marin dan Andi Mattalatta, telah ikut dalam Munas di Ancol. Sementara, Ketua Mahkamah, Muladi, ikut dalam Munas Bali. Hanya HAS Natabaya yang tidak terlibat dalam pihak manapun.

"Kami sudah sampaikan keberatan. Tetapi Muladi bilang agar jangan dipersoalkan kedudukan Mahkamah Partai Golkar," kata Yusril.

Selain itu, Yusril mengaitkan hal tersebut dengan aturan dalam Pasal 17 ayat 55 Undang-Undang Kehakiman. Dalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa anggota majelis akan mundur, apabila memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang bersengketa.

Meski demikian, menurut Maruarar, aturan tersebut hanya berlaku pada peradilan umum lainnya. Ia mengatakan, aturan seperti itu hanya berlaku apabila dicantumkan dalam aturan internal partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com