Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Marinir Lakukan Aksi Nyata Penyelamatan Terumbu Karang

Kompas.com - 30/06/2015, 15:52 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Korps Marinir melakukan aksi nyata dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu caranya dengan melestarikan terumbu karang.

"Beliau mengimbau bagaimana agar terumbu karang bisa tetap terpelihara dan beliau sampaikan agar ada kegiatan nyata," kata Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI Buyung Lalana di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Dalam pertemuan itu, Buyung melaporkan kepada Wapres tentang kegiatan pelestarian terumbu karang yang sudah dimulai marinir sejak dua bulan terakhir. Menurut dia, marinir menaruh perhatian besar terhadap pelestarian terumbu karang. Hal itu karena kualitas terumbu karang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Kurang lebih lima persen terumbu karang berkurang setiap tahun.

Terkait upaya pelestarian terumbu karang, Buyung menyampaikan bahwa prajurit marinir telah mulai menanam terumbu karang di sejumlah pantai di Indonesia, di anyaranya di Taman Nasional Baluran dan Bunaken. "Beliau (Wapres) sangat mendukung kegiatan ini dan insya Allah 16 Agustus atau sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan, kita akan laksanakan serentak di seluruh wilayah," kata Buyung.

Ada 50 lokasi di seluruh provinsi yang akan ditanami terumbu karang secara serentak. Sejauh ini marinir telah mencicil kegiatan penanaman ini dengan membuat substrat terumbu karang. Buyung akan menurunkan semua personel marinir untuk terlibat dalam kegiatan ini. Marinir juga bekerja sama dengan para relawan dan pihak kementerian terkait.

Buyung mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan bom dan racun saat menangkap ikan di laut. Penggunaan bom dikhawatirkan merusak terumbu karang.

"Itu juga akan merusak ikan yang ada di sana, ikan kan juga bertelur, rumahnya di terumbu karang, ada juga yang makan bunga karang. Apabila tingkat kerusakan tinggi, akan merugikan nelayan. Saya ingin imbau saudara yang mata pencariannya di laut untuk pelihara lingkungan," kata Buyung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com