Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azyumardi Azra: Kompas Berperan Penting dalam Jaga Kemajemukan

Kompas.com - 28/06/2015, 21:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan yang juga mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menilai Harian Kompas sedianya berperan penting dalam memelihara kemajemukan. Azyumardi menyebut kemajemukan sebagai salah satu aset Bangsa.

"Kompas telah memainkan peran penting, menjaga kebhinekaan. Oleh karena itu faktor faktor yang memperkuat kebhinekaan itu harus kita hidupkan kembali, termasuk Pancasila. Karena Pancasila yang bisa mengakomodasi keragaman itu, kedua prinsip Bhineka Tunggal Ika," kata Azyumardi saat menyampaikan ceramah dalam acara syukuran serta peluncuran buku ulang tahun ke-50 Kompas di Bendara Budaya Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Sayangnya, lanjut Azyumardi, Pancasila yang mengakomodasi keberagaman ini belum dilaksanakan Pemerintah dengan baik. Dalam kesempatan itu, Azyumardi juga memuji prinsip salah satu pendiri Kompas Jakob Oetama yang menekankan pentingnya rasa syukur serta berterimakasih.

Indonesia sedianya bisa bersyukur dengan kemajemukan yang dimilikinya. "Kita juga harus bersyukur bahwa Indonesia adalah Negara yang damai, ekonominya bertumbuh meskipun melambat," sambung Azyumardi.

Di luar negeri, kata dia, Indonesia dinilai sebagai suatu negara yang ajaib karena bisa menjaga perdamaian di tengah kemajemukan.

Terkait dengan ulang tahun Kompas yang ke-50, Azyumardi mengingatkan tantangan yang bakal dihadapi Kompas ke depan. Semakin tinggi sebatang pohon berdiri, maka semakin kencang angin yang meniupnya. Pepatah ini bisa dimaknai bahwa tantangan yang dihadapi akan semakin berat seiring dengan semakin bertambahnya usia.

"Oleh karena itu, salah satu tantangan Kompas ke depan adalah memelihara integritasnya sebagai media yang tidak partisan, amanat hati nurani rakyat, tetapi bisa bertahan, dan memainkan peran serta penguatan kebhinekaan," tutur Azyumardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com