Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Wapres Dikawal Empat Sukhoi dari Makassar ke Jakarta

Kompas.com - 08/06/2015, 12:30 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla dikawal empat pesawat tempur Sukhoi dari Makassar, Sulawesi Selatan, hingga Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Kantor berita Antara melaporkan, keempat pesawat buatan Rusia tersebut sempat melakukan manuver terbang di tengah perjalanan. Kalla bersama istri, Mufidah, sempat mengabadikan manuver Sukhoi dari dalam pesawat yang membawa mereka.

Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden Brigjen TNI Marinir Bambang Suswantono mengatakan, pesawat Sukhoi tersebut kebetulan sedang melakukan latihan terbang dan bersamaan dengan penerbangan rombongan Wapres dari Lanud TNI AU Hasanuddin, Makassar, ke Halim Perdanakusuma.

"Penerbangan kali ini cukup spesial karena kita akan dikawal pesawat Sukhoi yang sedang latihan terbang. Jadi teman-teman media bisa mengabadikannya," kata Bambang sesaat sebelum pesawat tinggal landas.

Akhir pekan lalu, Kalla melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, untuk meninjau sejumlah proyek infrastruktur, seperti revitalisasi Danau Tempe dan perbaikan jalan. Begitu tiba di Jakarta, Kalla bertolak menuju Tegal, Jawa Tengah, untuk menghadiri pembukaan Ijtima Ulama kelima Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia di Pondok Pesantren Attauhidiyah, Tegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com