Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan TKW Martini di Mesir

Kompas.com - 30/05/2015, 06:48 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Jenazah Winarti Musiyar, tenaga kerja wanita (TKW) asal Lumajang, Jawa Timur, diterbangkan dari Mesir ke Indonesia pada Sabtu (30/5) setelah disalatkan di Masjid Indonesia Kairo pada Jumat (29/5) petang.

Jenazah yang didampingi Staf Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo Puji Basuki, transit di Bandara Istambul dengan menumpang pesawat Turkish Air (TK 0691), dan dijadwalkan tiba Bandara Soekarno Hatta hari Minggu petang pukul 17.55. Kemudian, jenazah akan melanjutkan terbang lagi esok paginya ke Malang, tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh pada Senin pukul 10.00 waktu setempat.

Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi usai salat jenazah Minarti, kepada Antara Kairo menyampaikan rasa prihatinnya atas terbunuhnya WNI tersebut. Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga mengimbau semua pihak untuk mencegah para TKW yang hendak mengadu nasib ke Mesir karena dipastikan sebagai tenaga kerja ilegal.

"Semua TKW di Mesir ini dinyatakan sebagai tenaga kerja ilegal akibat kedua negara tidak memiliki perjanjian kerja sama ketenagakerjaaan. Para TKW itu umumnya tidak tercatat di KBRI Kairo sehingga sulit dilacak dan diberi perlindungan," ujar Nurfaizi.

Winarti ditemukan meninggal secara tragis di kamarnya yang terkunci, di apartemen kediaman majikannya di Agouza, Giza, Kairo Barat. Di apartemen itu hanya dihuni bertiga, yaitu Winarti dan majikannya, yakni pasangan suami-istri yang sudah berusia lanjut, 88 tahun.

Dugaan awal almarhumah berkerja di Mesir kurang dari setahun sesuai paspornya yang baru dibuat di Jakarta pada Juli 2014. Namun, belakangan diketahui bahwa Winarti sudah enam tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kediaman majikannya tersebut.

Kronologi kejadian

Berikut kronologi kejadian tragis yang dialami perempuan Indonesia yang mengadu nasib untuk mencari sesuap nasi di Negeri Ratu Celopatra.

Jumat tengah malam, 23 Mei 2014, pukul 23.00 waktu setempat, KBRI Kairo mendapat pemberitahuan dari Kementerian Dalam Negeri yang membawahi Kepolisian bahwa seorang wanita warga negara Indonesia (WNI), pekerja informal, meninggal akibat pembunuhan di kediaman majikannya.

Pada Saat itu juga Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo, Nugroho Yuwono Aribhimo, dan staf Protkons Puji Basuki menemui Kapolres Agouza, Letkol Thamer Mostafa. Letkol Thamer, saat menerima utusan KBRI, hanya menunjukkan foto kopi paspor almahumah, dan mengatakan kasusnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agouza.

Utusan KBRI didampingi pengacara warga Mesir, Yasser Gamaleddin, kemudian mendatangi Kantor Kejaksaan Agouza pada 24 Mei. Pihak kejaksaan menjelaskan bahwa winarti ditemukan meninggal di kamarnya akibat tindak kekerasan berupa pembunuhan, dan pelakunya sedang dalam penyelidikan.

Jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Zaihoum untuk utopsi dan diamankan sementara di ruang mayat.

Dijelaskan, pasangan majikan yang sudah lanjut usia itu tidak mengetahui aksi pembunuhan, hingga pagi harinya mulai curiga karena tidak seperti biasanya kamar Winarti masih terkunci, padahal matahari pagi sudah benderang. Majikan pun menelepon anaknya untuk datang ke apartemen, dan mendobrak pintu kamar Winarti, dan sungguh tragis, yang dicari sudah terbujur kaku tidak bernyawa lagi, tanpa busana dan berlumuran darah.

KBRi sempat bingung mencari alamat keluarga almarhumah di Indonesia yang masih gelap.

Pada 25 Mei, KBRI menyampaikan laporan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia dan Kemenkumham untuk mencari tahu alamat keluarga Winarti di Indonesia berdasarkan foto kopi paspornya yang diterbitkan di kantor imigrasi Jakarta Barat.

Tanggal 26 Mei, KBRI pun mengirim Nota Diplomatik kepada Kemlu Mesir dan Kemendagri yang membawahi kepolisian untuk mendesak percepatan penanganan kasus dan menangkap pelakukunya.

Titik terang mulai tampak ketika pada 26 Mei, Kejaksaan Agouza melaporkan kepada KBRI bahwa dua pria tertuduh pelaku pembunuhan telah ditangkap beserta dua telepon genggam miliki almahumah. Dari telepon genggam itu ditemukan alamat dan nomor telepon keluarga Minarti di Lumajang, Jawa Timur.

Pada hari itu juga KBRI berhasil mengotak telepon dengan Widayani, adik kandung almarhumah untuk memberitahukan nasib yang dialami kakaknya. Sementara itu, semua biaya pemulangan jenazah Winarti ditanggung majikan.

"Di samping itu, majikan juga menjanjikan akan membayar sisa gaji dan uang santunan duka buat biaya sekolah anak almarhumah," kata Koordinator Fungsi Protkos, Nugroho Aribhimo yang mengurus jenazah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com