Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Proyek 10 Juta Sambungan Air Bersih Rampung dalam 5 Tahun

Kompas.com - 27/05/2015, 13:37 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar program pembangunan 10 juta sambungan air bersih diselesaikan dalam waktu lima tahun. Hingga kini, baru 30 persen warga negara Indonesia yang menikmati sambungan air bersih.

"Jujur, supaya kita dapat tingkatkannya, karena itu lah mari kita program, bikin 10 juta sambungan baru dalam lima tahun, harus dilaksanakan. Itu yang harus dilaksanakan agar dapat lebih banyak orang menikmati air bersih dengan baik," kata Kalla saat menyampaikan sambutannya dalam acara Water, Sanitation, and Cities Forum dan Exhibition 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (27/5/2015).

Menurut Kalla, selama ini terjadi ketidakadilan di banyak kota terkait distribusi air bersih. Sebagian warga terpaksa membeli air bersih dengan harga lebih mahal daripada yang dipatok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena tidak mendapatkan sambungan air bersih.

"Kalau air minum PDAM taruh lah harganya Rp 6000 hingga Rp 10.000 per kubik. Tapi karena tidak ada sambungan, maka beli kaleng yang totalnya Rp 40.000 dengan kaleng, tidak bersih lagi, mahal juga. Jadi saya bilang bangsa itu tidak adil apabila berbicara soal air, karena itu lah tentulah kita akan adilkan bangsa ini karena air miliki bersama," tutur dia.

Kalla juga berpesan agar pemerintah daerah dan DPRD mendukung PDAM dalam membangun 10 juta sambungan air. Demikian juga ketika PDAM merasa perlu untuk meningkatkan tarif air bersih. Jangan karena kenaikan tarif bukan kebijakan popular, maka kepala daerah atau DPRD menentang rencana tersebut.

"Penting bagi Bupati dan DPRD, jangan karena air penting maka dianggap bahan popularitas. Mau naikan harga air seribu, dua ribu, tidak boleh. Padahal PDAM jadi tidak untung, tidak ekspansi, tidak bisa berkembang, maka menyebabkan rakyat beli kalengan Rp 40.000," tutur Kalla.

Wapres optimistis pembangunan 10 juta sambungan air bersih bisa terealisasi mengingat biayanya tidak lebih besar dibandingkan dengan proyek pembangunan listrik 35.000 Megawatt. Bahkan, Kalla meminta agar utang-utang PDAM dihapuskan demi membiayai pembangunan 10 juta sambungan air bersih ini.

"PDAM semua utang-utang, dan bunga-bunganya kita hapuskan semuanya. Tahun lalu kan ada utang yang tidak bayar, hapus lagi bunganya," ucap dia.

Di samping itu, Wapres menekankan pentingnya menghemat penggunaan air. Salah satu bentuk penghematan yang bisa dilakukan di rumah masing-masing adalah dengan menggunakan shower atau pancuran air ketika mandi. Ke depannya, Indonesia juga bisa mencontoh negara maju yang sudah mendaur ulang air bersih.

"Kalau di Singapura bisa dipakai lagi hingga lima kali, Jepang tujuh kali (didaur ulang), kita coba saja," kata dia.

Water, Sanitation, Cities Forum, and Exhibition merupakan kegiatan internasional yang diselenggarakan Kementerian PU Pera. Ajang ini merupakan wadah pertemuan, pemikiran, dan inovasi baru dalam pengembangan sektor air, sanitasi, dan pemukiman perkotaan.

WSC Forum and Ewxhibition 2015 dihadiri para ahli, praktisi, pengambil keputusan, lembaga donor internasional, lembaga swadaya masyarakat baik lokal maupun internasional, serta sektor swasta dan profesional muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Nasional
Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Nasional
Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Nasional
Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
BNPT: Teroris 'Bomber' Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

BNPT: Teroris "Bomber" Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

Nasional
Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Nasional
Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Nasional
Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Nasional
PAN Akan Tawarkan Zita Anjani untuk Maju Pilkada Jakarta ke Parpol di Luar Poros Anies

PAN Akan Tawarkan Zita Anjani untuk Maju Pilkada Jakarta ke Parpol di Luar Poros Anies

Nasional
Di Hadapan DPR RI, Kepala BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme Selama 2023

Di Hadapan DPR RI, Kepala BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme Selama 2023

Nasional
Jokowi: Belum Ada Proyek Strategis yang Dibangun di Barito Timur meski Dekat IKN

Jokowi: Belum Ada Proyek Strategis yang Dibangun di Barito Timur meski Dekat IKN

Nasional
Tangguhkan Upaya Penanggulangan Bencana, Dompet Dhuafa Hadirkan Workshop Temu Relawan di Gorontalo

Tangguhkan Upaya Penanggulangan Bencana, Dompet Dhuafa Hadirkan Workshop Temu Relawan di Gorontalo

Nasional
Kepala BNPT Sebut Indonesia 'Zero Terrorist Attack' Sepanjang 2023 hingga Juni 2024, tapi Tak Boleh Lengah

Kepala BNPT Sebut Indonesia "Zero Terrorist Attack" Sepanjang 2023 hingga Juni 2024, tapi Tak Boleh Lengah

Nasional
Komarudin: Kalau Jokowi Dorong Ahmad Luthfi Silakan, PDI-P Pasti Calonkan Orang

Komarudin: Kalau Jokowi Dorong Ahmad Luthfi Silakan, PDI-P Pasti Calonkan Orang

Nasional
Demi 'Golden Ticket', PKS Harap PDI-P Mau Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Demi "Golden Ticket", PKS Harap PDI-P Mau Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com