Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kader Tentang Keputusan Agung Terima Tawaran Islah Terbatas dari Aburizal

Kompas.com - 27/05/2015, 09:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah kader Partai Golkar loyalis Agung Laksono menentang keputusan Agung menerima tawaran islah terbatas dari Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie. Wacana islah ini juga didukung Wakil Presiden yang merupakan politisi senior Golkar, Jusuf Kalla.

Dengan islah terbatas tersebut, kedua kubu akan bersama-sama mengusung Golkar dalam pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada Desember mendatang. 

Wakil Sekjen Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Samsul Hidayat, mengatakan, sejumlah kader mencurigai islah ini hanya siasat Aburizal untuk mengambil alih kepengurusan sah Golkar.

"Saya dengan rekan-rekan pengurus sudah sepakat menolak dengan tegas islah terbatas yang digagas JK dan ARB tersebut. Karena kami menilai itu hanya akal-akalan ARB untuk membatalkan banding yang dilakukan kami dan Menkumham," kata Samsul saat dihubungi, Selasa (26/5/2015).

Samsul mengatakan, DPP Golkar hasil Munas Ancol akan segera mengadakan rapat pleno di kantor DPP Golkar, Rabu (27/5/2015) sore ini, untuk membahas tindak lanjut pertemuan Agung dengan JK. Rapat ini, kata dia, sangat penting dalam rangka konsolidasi partai menghadapi pilkada serentak, serta konsistensi terhadap putusan Mahkamah Partai dan SK Kemenkumham yang telah mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol.

"Seluruh pengurus sudah menyatakan sikap menolak islah dan terus berjuang. Itu juga yang akan disampaikan dalam rapat pleno," ujarnya.

Samsul yakin Agung akan mendengarkan usulan yang disampaikan oleh kadernya. Dia menilai Agung juga sebenarnya tidak setuju dengan rencana islah terbatas itu. Namun, tawaran itu diterima karena menghormati JK sebagai senior partai.

"Ketua umum prinsipnya akan menyerahkan kepada pengurus DPP Partai Golkar yang dipimpinnya karena beliau orang yang demokratis," ujar Samsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com