Dengan islah terbatas tersebut, kedua kubu akan bersama-sama mengusung Golkar dalam pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada Desember mendatang.
Wakil Sekjen Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Samsul Hidayat, mengatakan, sejumlah kader mencurigai islah ini hanya siasat Aburizal untuk mengambil alih kepengurusan sah Golkar.
"Saya dengan rekan-rekan pengurus sudah sepakat menolak dengan tegas islah terbatas yang digagas JK dan ARB tersebut. Karena kami menilai itu hanya akal-akalan ARB untuk membatalkan banding yang dilakukan kami dan Menkumham," kata Samsul saat dihubungi, Selasa (26/5/2015).
Samsul mengatakan, DPP Golkar hasil Munas Ancol akan segera mengadakan rapat pleno di kantor DPP Golkar, Rabu (27/5/2015) sore ini, untuk membahas tindak lanjut pertemuan Agung dengan JK. Rapat ini, kata dia, sangat penting dalam rangka konsolidasi partai menghadapi pilkada serentak, serta konsistensi terhadap putusan Mahkamah Partai dan SK Kemenkumham yang telah mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol.
"Seluruh pengurus sudah menyatakan sikap menolak islah dan terus berjuang. Itu juga yang akan disampaikan dalam rapat pleno," ujarnya.
Samsul yakin Agung akan mendengarkan usulan yang disampaikan oleh kadernya. Dia menilai Agung juga sebenarnya tidak setuju dengan rencana islah terbatas itu. Namun, tawaran itu diterima karena menghormati JK sebagai senior partai.
"Ketua umum prinsipnya akan menyerahkan kepada pengurus DPP Partai Golkar yang dipimpinnya karena beliau orang yang demokratis," ujar Samsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.