Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel KPK Gandeng PPATK Telusuri Jejak Rekam Calon

Kompas.com - 25/05/2015, 20:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penelusuran jejak rekam menjadi faktor penting yang akan dilakukan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pansel pun berencana menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan lembaga lainnya.

"Jadi kita tentu menginginkan calon pimpinan KPK yang berintegritas, kredibel, punya rekam jejak yang baik. Untuk itu, kami akan melibatkan beberapa pihak untuk melakukan tracking, dan bisa jadi salah satunya, dan saya rasa salah satunya adalah PPATK," ujar Betty di Istana Merdeka, Senin (25/5/2015).

Selain PPATK, juga akan ada lembaga lain yang akan dilibatkan. Namun, Betty belum mau menyebutkannya karena Pansel masih akan terlebih dulu melakukan rapat internal. Rapat akan dilakukan pada hari ini dan dilanjutkan esok hari. Masyarakat pun akan dillibatkan untuk menjaring informasi seputar jejak rekam. Betty menjelaskan, Pansel KPK akan menerima pula beragam masukan dari komisioner KPK, kejaksaan, dan kepolisian.

"Jadi dari berbagai pihak untuk memberikan masukan, sehingga kita memiliki pemahaman yang komprehensif," ucap dia.

Pansel akan memilih calon pimpinan untuk mengisi empat kursi pimpinan KPK yang akan berakhir masa jabatannya. Berdasarkan undang-undang, Pansel harus mengajukan dua kali dari kebutuhan posisi kosong yang ada sehingga akan ada delapan calon yang diajukan pansel ke Dewan Perwakilan Rakyat. Satu posisi kosong lagi akan diikuti dua calon pimpinan KPK yang sudah dipilih dalam periode pemerintahan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Robby Arya Brata dan Busyro Muqoddas.

Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengatakan mereka tak akan lagi mengulang proses seleksi terhadap Robby mau pun Busyro. Sehingga Pansel hanya mencari kandidat untuk mengisi sisa empat kursi kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com