Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantikan Jokowi, Jusuf Kalla Berangkat ke Malaysia

Kompas.com - 27/04/2015, 15:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/4/2015) siang. Kalla akan menggantikan Jokowi dalam rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2015.

Kalla mengatakan, dirinya datang ke negeri jiran itu untuk hadir pada acara retreat yang dilakukan esok hari. Seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan ASEAN akan berkumpul pada acara itu.

"Akan ada pembicaraan informal tapi mendalam tentang masalah pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN, masalah climate change dan serupanya, masalah pembangunan infrastruktur di ASEAN," ucap JK sebelum memasuki pesawat Wapres, RJ85 yang dimiliki Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia, menurut dia, berkeinginan agar pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN bisa berjalan dengan lancar. Dia pun yakin Indonesia akan siap menyambut MEA pada Desember 2015 mendatang.

Sementara itu, Presiden Jokowi sudah terlebih dulu tiba di Kuala Lumpur pada Minggu (26/4/2015). Jokowi hadir pada pembukaan KTT ASEAN yang dilakukan pagi ini. Jokowi kemudian menghadiri plenary session antara pemimpin ASEAN dan juga bertemu dengan Presiden Filipina Benigno Aquino Jr.

Presiden Jokowi pun direncanakan akan kembali sampai ke tanah air pada pukul 15.30. Selanjutnya, Presiden akan menghadiri perayaan Hari Pers Nasional di stasiun TVRI pada malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com