Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Koarmabar dalam Mengawal Jalannya KAA

Kompas.com - 18/04/2015, 16:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) telah menyiapkan strategi khusus untuk mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung, 19-24 April 2015. Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI A Taufiq mengatakan, dari enam kompi personel yang diturunkan, sebagian besar ditempatkan di area perairan. Sisanya ditempatkan di udara dan darat.

"Yang berada di perairan itu berada di kapal-kapal perang. Yang di udara dengan pesawat intai udara dan yang berada di darat bersifat koordinasi akan kontijensi (keadaan darurat)," ujar Taufiq saat gelar pasukan persiapan KAA di Lapangan Arafuru, Markas Komando Armabar, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).

Kapal-kapal perang akan ditempatkan di wilayah perairan yang strategis. Begitu ada tamu negara masuk ke perairan Indonesia menggunakan pesawat, kapal-kapal mendeteksi kedatangan pesawat dan melakukan pemantauan dari udara.

"Kami sudah punya daftar tamu negara yang hadir, kapal-kapal kami ini punya kemampuan antiudara. Kapal itu memantau penuh tamu kita. Kalau terjadi sesuatu, kami sudah siap dengan keadaan apa pun," ujar Taufiq.

Ia mengatakan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah memerintahkan agar tidak ada kesalahan sekecil apa pun dalam penanganan keamanan KAA tersebut. Sejauh ini, kata Taufiq, tidak ada ancaman keamanan serius dalam pelaksanaan KAA ini. Sejak jauh-jauh hari, sejumlah personel sudah menggelar operasi di laut dan udara. Namun, seluruh personel Koarmabar diminta tetap waspada dan jangan sampai kecolongan.

Dalam pengamanan KAA ini, Koarmabar menerjunkan enam kompi atau 400 personel pasukan. Pasukan itu terdiri dari dua kompi gabungan dari Satuan Komando Pasukan Katak Armabar (Saatkopaskaarmabar) dan Dinas Penyelamatan Bawah Air Armabar (Dislambairarmabar), dua kompi dari Markas Korps Armabar dan dua kompi personel Kapal Perang RI (KRI).

Adapun kapal perang yang diturunkan dalam pengamanan KAA adalah KRI John Lie-358, KRI Oswald Siahaan-354, KRI Imam Bonjol-383, KRI Pati Unus-384, KRI Beladau-643 dan KRI Makassar-590. Kekuatan udara diperkuat oleh satu pesawat U-518 dan dua helikopter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com