Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Ditangkap KPK, Edwin Huwae Maafkan Eva Kusuma Sundari

Kompas.com - 10/04/2015, 10:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SANUR, KOMPAS.com — Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, Edwin Adrian Huwae, memaafkan rekan separtainya, Eva Kusuma Sundari, yang menyebutkan dirinya ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia memaklumi kekhilafan Eva dan menjadikan masalah ini sebagai pembelajaran bersama. (Baca: Edwin Huwae Bantah Pernyataan Eva Sundari yang Sebut Dirinya Ditangkap KPK)

"Saya memaafkan Ibu Eva, dia khilaf. Dalam kekhilafan itu, satu hal yang membuat kita makin mawas diri dan semakin baik bekerja," kata Edwin di arena Kongres IV PDI-P, Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Jumat (10/4/2015).

Edwin mengungkapkan, akibat dari pernyataan Eva yang dimuat di sejumlah media, dia mendapat banyak pertanyaan, khususnya dari kader PDI-P di Maluku. Ia memastikan tidak terlibat dalam peristiwa penangkapan itu.

"Ada yang ditangkap, katanya satu orang, tetapi saya tidak berani bilang nama. Inisalnya A, inisialnya mirip nama tengah saya," ungkap Edwin.

Sebelumnya, politisi PDI-P Eva Kusuma Sundari mengatakan, kader PDI-P yang ditangkap oleh KPK merupakan anggota DPRD Maluku. Kader PDI-P itu bernama Edwin Huwae.

"Satu orang, Edwin Huwae," ujar Eva saat dihubungi, Jumat dini hari.

Eva mengatakan, Edwin memang sudah diberi "label merah" oleh partainya karena banyak terjerat kasus.

Setelah mendapatkan bantahan dari Edwin, Eva mengakui kekeliruannya. "(Sebelumnya) diperkirakan beliau. Tapi, saya klarifikasi, ya, kayaknya bukan dia. Hanya sama mukanya saja," ujar Eva saat dihubungi, Jumat.

Eva menyadari kekeliruannya saat mendapatkan pesan dari kader PDI-P Maluku bahwa bukan Edwin yang ditangkap. Hingga pagi ini, Edwin masih berada di tengah Kongres PDI Perjuangan di Bali.

"Memang benar kader, tetapi bukan Edwin karena Edwin sampai pagi ini masih berada di antara peserta dan sudah mengonfirmasi bukan beliau," kata Eva seraya meminta maaf atas kekeliruannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com