Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Agama Siap Bina Anak-anak yang Baru Dideportasi dari Turki

Kompas.com - 27/03/2015, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Agama menyatakan akan membina anak-anak warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki. Hal itu dikatakan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Tentu kami di Kementerian Agama punya program deradikalisasi. Kita akan dalami lagi, apakah anak-anak usia sekolah atau bukan usia sekolah," kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015).

Lukman menuturkan, Kementerian Agama terus memantau para WNI yang diduga masuk menjadi jaringan terorisme seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurut Lukman, pihaknya akan memberikan perhatian dan bimbingan kepada WNI terduga terorisme tersebut.

"Kementerian Agama terus memantau dan memonitor serta membuka diri kepada anak-anak (korban terorisme) untuk memberikan perhatian dan bimbingan," ujarnya..

Seperti diketahui, sebanyak 12 dari 16 WNI yang ditahan di Turki dideportasi ke Indonesia. Sementara itu, empat WNI tidak dipulangkan, informasinya ialah satu keluarga dari seorang WNI yang tengah hamil besar.

Informasi yang dihimpun, satu keluarga WNI yang masih bertahan di rumah detensi imigrasi, yakni pasangan suami-istri Daenk Stanzah dan istrinya yang bernama Ifa Syarifah yang tengah hamil besar serta dua anak mereka.

Sebelumnya, Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan usai dipulangkan, 12 WNI tersebut akan masuk program deradikalisasi dari pihak BNPT, Polri dan lainnya.

Berikut data 12 WNI yang dideportasi :

1. Ririn Andrian Sawir, 9 Desember 1977
2. Agha Rustam Rohmatullah, 9 Juli 1998
3. Alya Nur Islami, 28 Maret 2002
4. Qorin Mun Adyatul Haq, 20 Januari 2005
5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul, 5 Mei 2007
6. Nayla Syahida Achsanul Huda, 20 November 2011
7. Abdurahman Umarov Huda, 20 November 2014
8. Jauzah Firdauzi Nuzula, 8 Juni 2009
9. Tiara Nurmayanti Marlekan, 29 Desember 1990
10. Syifa Hidayat Kalahnikova, 29 Agustus 2012
11. Muhammad Ihsan Rais, 1 Januari 2000
12. Aisyahnaz Yasmin, 2 Juli 1989.

(Muhammad Zulfikar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com