Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Menkumham Lampaui Kewenangan dan Timbulkan Kegaduhan

Kompas.com - 26/03/2015, 17:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh mencampuri urusan internal partai, apalagi melakukan intervensi. Keputusan Menteri Hukum dan HAM dalam internal Partai Golkar, menurut Yenny, sudah melampaui kewenangan.

"Saya setuju yang dilakukan Menkumham jauh melampaui kewenangan. Hal yang tidak perlu dilakukan malah dilakukan. Akhirnya, hanya ada kegaduhan," ujar Yenny dalam Silaturahmi Tokoh Bangsa di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015).

Menurut Yenny, Menkumham seharusnya menunggu hingga masalah di internal partai benar-benar terselesaikan. Jika sebaliknya, kata Yenny, keputusan Menkumham berpotensi menimbulkan kegaduhan dan instabilitas politik.

Sebagai dampak, menurut Yenny, situasi perekonomian Indonesia akan kembali menurun. Pasalnya, dengan kondisi politik yang tidak stabil, pasar investasi di Indonesia akan mengalami pelemahan.

"Sebagai orang yang pernah diperlakukan seperti itu, saya mengerti, sakitnya itu di sini," kata Yenny.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly beberapa waktu lalu mengeluarkan surat keputusan (SK) yang memberikan pengesahan bagi kubu Agung Laksono sebagai pengurus Partai Golkar yang sah. Yasonna beralasan, SK tersebut telah sesuai dengan keputusan mahkamah partai.

Hal itu kemudian menimbulkan pertentangan karena Yasonna dianggap bertindak sewenang-wenang dalam mengambil keputusan. Bahkan, sejumlah anggota Dewan di DPR telah mengajukan hak angket untuk mempertanyakan keputusan Yasonna itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com