Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pemerintah, Apa yang Didapat Golkar Kubu Agung Laksono?

Kompas.com - 16/03/2015, 19:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Agung Laksono telah memutuskan untuk membawa Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih dan mendukung penuh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keinginan untuk mendukung pemerintah itu pun disampaikan Agung kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Lalu, apa yang akan didapat kubu Agung dari dukungan yang diberikannya itu?

"Kami tadi di dalam memang sepakat mendukung pemerintah, tetapi tidak ada embel-embel menteri atau apa, sama sekali tidak kami bicarakan," kata Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta, Priyo Budi Santoso, seusai pertemuan di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2015).

Meski tidak ada kesepakatan apa pun, lanjut Priyo, pembicaraan tetap berlangsung dengan baik. Agung ingin bergabung menjadi partai pendukung pemerintah tanpa imbalan. Megawati juga secara terbuka menerima Golkar sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

"Kami sepakat mempererat kerja sama di parlemen dan hal lain karena ini dua partai terbesar di negeri ini. Kami bareng-bareng untuk membahas masalah bangsa," ucap Priyo.

Hal serupa juga disampaikan Plt Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Hasto mengakui, keikutsertaan Golkar sebagai partai pendukung pemerintah dapat lebih memperkuat pemerintahan yang sedang dibangun. Namun, dia menampik ada deal-deal di balik kerja sama politik itu.

"Kami tidak berbicara kompensasi apa pun," ucap Hasto.

Agung memutuskan untuk membawa Golkar mendukung pemerintah setelah kepengurusannya diakui oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Menkumham pun meminta Agung untuk menyusun kepengurusan yang baru dengan turut mengakomodasi kubu Aburizal Bakrie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com