Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Perkara Kasus BW Dinilai Tak Cukup Libatkan Propam dan Irwasum

Kompas.com - 27/02/2015, 18:39 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelar perkara yang selama ini dilakukan Bareskrim Polri dinilai tak cukup mengawasi para penyidik dalam menangani perkara yang melibatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tim advokasi KPK pun mendesak agar Bareskrim melakukan gelar perkara khusus yang melibatkan pihak-pihak independen.

"Tidak cukup pengawasan dari internal kepolisian. Harus melibatkan pihak-pihak dari luar," ujar Asfinawati, salah satu kuasa hukum Wakil Ketua nonaktif KPK Bambang Widjojanto, seusai konferensi pers di Kantor LBH Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Menurut Asfina, dalam Peraturan Kapolri (Perkap) 14 Tahun 2012, disebutkan ada dua jenis gelar perkara. Salah satunya adalah gelar perkara khusus. Dalam kasus yang menimpa Bambang, menurut Asfina, tim kuasa hukum menilai terjadi ketidakjelasan, sehingga dibutuhkan gelar perkara khusus yang tidak hanya melibatkan internal kepolisian.

Saat ditemui beberapa waktu lalu, Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengatakan, pihaknya selalu melakukan gelar perkara secara rutin sebanyak dua kali dalam seminggu. Selain itu, gelar perkara tersebut juga diawasi oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, dan Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.

Asfina mengatakan, dalam gelar perkara khusus, tidak hanya pihak tersangka dan penyidik yang dihadirkan. Menurut dia, gelar perkara khusus dapat disaksikan oleh Presiden, ahli hukum acara pidana, hingga lembaga negara terkait seperti Ombudsman dan Komnas HAM.

"Ini tantangan Mabes Polri kalau memang sungguh-sungguh ingin menegakkan hukum. Jika Bambang tidak terbukti melakukan tindak pidana, bukan tidak mungkin Presiden dapat mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3)," kata Asfina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com