Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Malaysia Sesalkan Iklan "Pecat Pembantu Indonesia"

Kompas.com - 04/02/2015, 08:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno menyesalkan munculnya iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang mencantumkan tulisan "Fire Your Indonesian Maid Now!" (Pecat Pembantu Indonesia Sekarang). Apalagi, iklan tersebut muncul di tengah persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada 5 hingga 7 Februari 2015.

"Terlebih lagi, hal ini terjadi di tengah-tengah persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia tanggal 5-7 Februari 2015 yang bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan," tulis siaran pers Kedutaan Besar RI di Malaysia yang diterima Kompas.com, Rabu (4/2/2015).

Menurut Herman, iklan perusahaan swasta tersebut mengganggu perasaan rakyat Indonesia. Iklan itu juga telah merendahkan martabat bangsa dan rakyat Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya bagi Indonesia dan Malaysia untuk terus memperkokoh hubungan orang per orang agar kedua bangsa bisa lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain. "Terlebih lagi, di saat negara-negara ASEAN akan segera memasuki tatanan komunitas ASEAN," bunyi siaran pers tersebut.

Atas beredarnya iklan ini, Kedutaan Besar RI di Malaysia telah melaporkannya kepada kepolisian wilayah Selangor. KBRI juga telah menugaskan retainer lawyer untuk menemui pengelola perusahaan dan melakukan analisis hukum.

Sebelum melaporkan ke polisi, KBRI Malaysia telah melakukan pengecekan kebenaran iklan itu. Dari hasil pengecekan, didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial, tetapi letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Pada 3 Februari 2015, KBRI Malaysia mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia atas beredarnya iklan pemasaran robot pembersih lantai tersebut. Dalam nota keberatan itu, KBRI Malaysia menyampaikan penyesalan mendalam pemerintah karena perusahaan swasta RobVac selaku pembuat iklan tersebut tidak sensitif dan merendahkan martabat Indonesia. KBRI Malaysia meminta otoritas Malaysia untuk melarang peredaran iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website RoboVac.

"KBRI juga meminta Pemerintah Malaysia untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apa pun yang bersifat rasialis dan mencederai perasaan bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari," sebut pernyataan KBRI Malaysia.

Iklan yang dipermasalahkan itu berupa iklan produk iRobot berbentuk standing banner di Malaysia yang memasang tagline "Fire Your Indonesian Maid Now!". Iklan itu menekankan pekerjaan rumah tangga yang dapat dilakukan oleh sebuah alat atau robot. Kata "Indonesian" diberi garis bawah sebagai penekanan dalam iklan itu.

Dalam iklan tersebut, tampak seorang lelaki sedang duduk di atas sofa sembari memperhatikan iRobot yang dijual. Produk itu juga dikatakan dapat membersihkan lantai hingga kolam renang. Produk iRobot itu tampak berupa sebuah kotak berbentuk pipih yang dapat disetel secara otomatis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com