Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Imbau WNI di Yaman untuk Hati-hati dan Waspada

Kompas.com - 22/01/2015, 09:42 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Yaman untuk waspada, berhati-hati, dan menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Sana’a, Yaman. Seruan ini disampaikan menyusul aksi pemberontak Syiah yang menguasai Istana Kepresidenan Yaman dan menyerang kediaman resmi Presiden Yaman, Abdurabuh Mansur Hadi.

“Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dan memantau dari dekat kondisi di Yaman melalui KBRI Sana’a. Warga Indonesia telah dihimbau untuk terus waspada dan berhati-hati serta selalu menjalin komunikasi dengan KBRI Sana’a serta sesama warga Indonesia lainnya,” tulis Kementerian Luar Negeri dalam siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (22/1/2015).

Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin melihat perkembangan situasi yang terjadi di Sana’a, Yaman, setelah kelompok Syiah Al-Houthi tersebut menyerang dan menguasai Istana Kepresidenan Yaman pada 20 Januari lalu. Serangan ini menimbulkan ketegangan baru sejak kesepakatan antara pemerintah Yaman dan kelompok Syiah pemberontak itu terbentuk pada September 2014. Pemerintah Indonesia juga berharap pihak-pihak yang bertikai di Yaman bisa saling menahan diri.

“Dan memperhatikan keselamatan serta mengutamakan seluruh warga sipil di Yaman, khususnya di Ibu Kota Sana’a,” tulis siaran pers Kemenlu.

Sebelumnya Menteri Informasi Yaman Nadia Sakkaf mengatakan bahwa pemberontak menyerang kediaman resmi Mansur Hadi di wilayah barat Sanaa, setelah sejumlah saksi mata melaporkan terjadinya baku tembak di kawasan itu. Presiden Mansur Hadi sebelumnya dikabarkan berada di dalam kediamannya dan tengah menggelar pertemuan dengan para penasihat dan pejabat keamanan negeri itu.

Seorang sumber militer mengatakan bahwa anggota milisi Syiah sudah menduduki istana presiden di wilayah selatan Sanaa dan mulai menjarah gudang-gudang senjata. Pemimpin pemberontak Abdul Malik al-Huthi memperingatkan bahwa pihaknya memiliki banyak pilihan untuk melawan Presiden Mansur Hadi yang dianggap sebagai pendukung pemecahbelahan negeri itu.

Al-Huthi menambahkan, pasukannya siap untuk menghadapi langkah apapun yang akan diambil Dewan Keamanan PBB. Di New York, Dewan Keamanan sudah menggelar rapat darurat untuk memutuskan langkah terbaik dalam menyikapi perkembangan di Yaman.

Beberapa waktu belakangan, kekerasan terus meningkat di ibu kota Sanaa, sehingga menambah kekhawatiran Mansur Hari, salah seorang sekutu utama AS dalam memerangi Al-Qaeda, akan jatuh dan menyeret negeri itu ke dalam kekacauan yang lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com