Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Golkar Daerah Tunggu Hasil Islah

Kompas.com - 06/01/2015, 09:25 WIB


MATARAM, KOMPAS.com
- Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Nusa Tenggara Barat menyatakan masih akan menunggu hasil islah antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, meski saat ini diakui tetap solid mendukung keputusan Munas di Bali.

"Sampai hari ini kami masih menunggu perkembangan di pusat dan kebijakan kita masih tetap berjalan normal seperti biasa. Tidak ada yang berubah," kata Sekretaris DPD Partai Golkar NTB H Muhammad Amin di Mataram, Selasa (6/1/2015), seperti dikutip Antara.

Amin, yang juga Wakil Gubernur NTB ini menjelaskan, sejauh ini seluruh pengurus DPD Golkar di daerah masih tetap setia dan solid mendukung kepengurusan Aburizal sesuai keputusan Kemenkumham yang mengakui hasil Munas Riau 2009.

"Kami sangat mendukung adanya islah, tetapi kami juga sampai saat ini masih tetap solid mendukung hasil munas Riau, yang diketuai ARB. Karenanya, seluruh pengurus di daerah masih tetap menunggu apa hasil islah tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Amin, jika sudah ada keputusan terbaru terkait islah yang saat ini sedang diupayakan oleh kedua kubu, maka dengan sendirinya kepengurusan hasil Munas Riau akan gugur. (baca: Belum Cabut Gugatan, Kubu Agung Laksono Dianggap Melanggar Kesepakatan)

"Yang jelas garis koordinasi kepengurusan kita hingga ke bawah masih tetap lancar sesuai hasil Munas di Riau. Dimana ARB sebagai ketua, Agung Laksono sebagai Wakil Ketua dan Idrus Marham sebagai sekjen," ucapnya.

Amin berkeyakinan masih ada harapan dan peluang untuk menyatukan kedua kubu berseteru agar bisa kembali bersatu dalam satu rumah Partai Golkar. (baca: Dianggap Langgar Kesepakatan soal Gugatan, Ini Jawaban Kubu Agung Laksono)

"Kami di NTB sangat mendorong supaya islah itu bisa terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com