Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Canggih BPPT Dekati Lokasi Penemuan Serpihan AirAsia

Kompas.com - 31/12/2014, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapal riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) semakin mendekati lokasi penemuan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Berangkat pukul 12 dini hari tadi. Paling tidak, butuh satu hari mencapai lokasi serpihan pesawat ditemukan," kata Kepala Seksi Program Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas kepada Antara di Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Persiapan logistik untuk kapal Baruna Jaya I dilakukan hingga larut malam. Alat-alat yang dibawa antara lain multibeam echo sounder, marine magnetometer geometric, side-scan sonar, dan remotely operated vehicle (ROV).

"Doakan semoga kita segera berhasil mendapat pesawatnya di dasar laut," kata Ilyas.

BPPT tidak jadi menurunkan kapal riset Baruna Jaya IV karena harus membawa ROV dalam kontainer. Dia mengatakan, butuh tempat yang lebih luas untuk menempatkan alat dan operator alat tersebut di bagian belakang kapal.

"Kami butuh luas area yang cukup di belakang (kapal) untuk penempatan alat dan operasi alat tersebut di lapangan. BJ4 (Baruna Jaya IV--red) hanya punya ruang sempit di belakangnya, tidak muat untuk satu kontainer ROV," ujar dia.

Meski berganti kapal, menurut dia, kemampuan teknologi yang dibawa untuk mencari badan pesawat AirAsia di bawah permukaan laut di perairan Pangkalan Bun sama dengan yang ada di Baruna Jaya IV.

"Karena perairannya hanya berkedalaman 20 hingga 30 meter, kita gunakan multibeam echo sounder yang ada di BJ1 (Baruna Jaya I--red), kalau yang di BJ4 multibeam echosounder-nya hingga lebih dari 2.000 meter," ujar Ilyas.

Sebelumnya, pada operasi pencarian pada hari ketiga, Selasa (30/12/2014), tim SAR gabungan berhasil menemukan beberapa serpihan pesawat Airbus 320-200 milik maskapai AirAsia Indonesia yang hilang kontak dengan Menara Pengawas Penerbangan (Air Traffic Controller/ATC) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada rute penerbangan Surabaya-Singapura, Minggu (28/12/2014), sekitar pukul 06.18 WIB.

Tim SAR gabungan juga berhasil menemukan dan memindahkan tiga jenazah dari korban jatuhnya pesawat AirAsia tersebut pada pencarian hari ketiga.

Basarnas pun pada Selasa sore (30/12/2014) telah mengonfirmasi bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, benar merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501. Pihak AirAsia Indonesia pun telah membenarkan serpihan pesawat yang ditemukan merupakan bagian dari pesawat yang dicari di kawasan Selat Karimata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com