Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Berharap 8 KRI yang Dikerahkan Tangkap Sinyal ELT AirAsia

Kompas.com - 29/12/2014, 10:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan unit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut (AL) yang dikerahkan untuk melakukan pencarian AirAsia QZ8501 akan menyasar detak sinyal ELT (Emergency Located Transmitter) pesawat. Pesawat tersebut hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi kemarin.

"Kapal-kapal kami mampu menangkap sinyal ELT pesawat itu. kami terus menunggu sinyal itu," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).

ELT berfungsi memberikan sinyal keberadaan kepada menara penerima. Instalasi yang terletak di buntut pesawat itu memiliki waktu 3x24 jam hingga berhenti secara otomatis memancarkan sinyal. Manahan mengatakan, sejak dinyatakan hilang, pada hari Minggu sekitar pukul 07.22 WIB, menara di pangkalan TNI AL wilayah Sumatera dan Kalimantan belum menerima sinyal dari ELT AirAsia.

Ia mengaku belum tahu apa penyebab tak memancarnya sinyal ELT itu. Pertama, transmiter ELT baru melontarkan sinyal jika terjadi benturan dengan tekanan 10 ton. Kedua, sinyal tersebut sulit dideteksi jika letak ELT berada di dasar laut atau terhalang oleh pegunungan dan cuaca buruk.

"Oleh sebab itu KRI kita instruksikan menyisir perairan Batam hingga Belitung. Lokasi itu seperti yang diinformasikan oleh Basarnas. Harapannya, kami dapat menangkap sinyal ELT itu," ujar Manahan.

Seperti diberitakan, pesawat Airasia QZ8501 hilang kontak pukul 07.55 WIB, Minggu (28/12/2014). Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naikk ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar.

Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing penumpang dan awak kabin yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.

Tim operasi SAR telah diterjunkanan di bawah panduan Badan SAR Nasional. AirAsia mengklaim bahwa kondisi pesawat lauak terbang dan telah melakukan perawatan berjadwal terakhir pada 16 November 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com