"Setiap kesempatan Kapolri selalu menyampaikan bahwa seluruh jajaran untuk selalu waspada. Selain mengamankan masyarakat, kita sendiri juga harus aman," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Agus mengatakan, kepolisian sudah melakukan langkah internal dalam meningkatkan kewaspaan tersebut. Langkah internal tersebut misalnya menginstruksikan anggota Polri yang bertugas di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih aktif dalam mengawasi lingkungan.
Agus sendiri mengatakan ada perasaan khawatir terhadap ancaman tersebut, namun kekhawatiran itu bukan dalam artian Kepolisian gentar terhadap ISIS. "Ya khawatir tentunya untuk meningkatkan kewaspadaan kita," ucap Agus.
Dia juga mengatakan, kepolisian akan menelusuri siapa pembuat video tersebut. Dia meminta peran serta masyarakat untuk melaporkan kepada Polri apabila menemukan hal-hal yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dia pun berharap agar ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan. "Mudah-mudahan itu tidak terwujud ya," ucap Agus.
Sebelumnya beredar video di laman Youtube, yakni seorang pria dengan menggunakan bahasa Indonesia, mengancam Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Polri, dan Banser.
Video yang diunggah oleh akun bernama Al-Faqir Ibnu Faqir pada 24 Desember 2014 tersebut berjudul "Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser".
Video tersebut berdurasi 04:01 menit. Dalam video itu, pria berkumis dan berjanggut tersebut mengancam Panglima TNI, Polri, dan Banser, dengan mengatakan menunggu kedatangan TNI, Polri, dan Banser yang dikabarkan akan ikut memerangi ISIS. "Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami akan datang kepada kalian," kata pria tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.