Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Minta Tim Ekonomi Jokowi Bekerja, Tak Usah Sibuk Pencitraan

Kompas.com - 19/12/2014, 15:11 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Hermanto menyesalkan pernyataan Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang menyebutkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah akibat kebijakan-kebijakan yang tak dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Agus menilai, pernyataan itu tak berdasar dan dilontarkan untuk menutupi ketidakmampuan tim ekonomi pemerintahan Joko Widodo untuk membangkitkan nilai tukar rupiah. (Baca: Rupiah Terpuruk, Menko Perekonomian Sebut Dollar Pulang Kampung)

"Dollar sudah tinggi. Ini lampu kuning bagi pemerintahan Jokowi. Tim ekonomi Jokowi kesulitan, tinggalkan dengan menyalahkan orang lain," kata Agus, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Menurut Agus, selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, tak pernah sekali pun menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, ia berharap, Jokowi beserta jajarannya pun bisa melakukan hal yang sama. Agus juga meminta Jokowi memperbaiki kinerja tim ekonominya agar fokus memperbaiki posisi rupiah terhadap dollar AS dan tidak sibuk melakukan pencitraan atau menyalahkan orang lain. (Baca: SBY Merasa Dijadikan "Kambing Hitam" atas Terpuruknya Rupiah)

"Tim ekonominya Pak Jokowi hanya ingin menyalahkan saja. Semua kalau hanya pencitraan, coba bayangkan rupiah sampai segitu. Tim ekonominya memang betul sangat lemah, harus diperkuat, kalau perlu kerja 24 jam," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mengikuti perkembangan situasi di Tanah Air, termasuk soal gejolak ekonomi akibat jatuhnya nilai rupiah belakangan ini. Ia mengaku juga mengamati komentar publik, termasuk jajaran pemerintah terkait masalah ini. Dalam pengamatannya, SBY merasa dijadikan "kambing hitam" atas situasi ekonomi saat ini, terutama oleh pembantu Presiden Joko Widodo.

Terkait tudingan tersebut, SBY meminta kepada orang-orang yang bekerja dalam 10 tahun pemerintahannya untuk bersabar. Ia meminta mereka tidak ikut melontarkan tudingan.

Pada Senin (15/12/2014) lalu, Sofyan menilai, terpuruknya rupiah saat ini tak terlepas dari pengaruh kebijakan pemerintah masa lalu. Sofyan mengatakan, tak banyak yang bisa dilakukan pemerintah saat ini untuk mengembalikan nilai tukar rupiah. Apalagi, pada akhir tahun, biasanya perusahaan-perusahaan menukarkan dollar yang dimiliki untuk membayar utang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

Nasional
Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

Nasional
Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

Nasional
Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Nasional
Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Nasional
Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Nasional
Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

Nasional
Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Nasional
PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

Nasional
PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com