Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Ingin Partai Demokrat Dekat ke Rakyat

Kompas.com - 11/12/2014, 20:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk pertama kalinya memberikan pengarahan di kantor DPP Partai Demokrat setelah selama ini disibukkan dengan tugas sebagai Presiden RI. Dalam rapat pada hari ini, Kamis (11/12/2014), SBY menekankan pentingnya Demokrat untuk konsolidasi dan berbenah diri.
 
"Hari ini kami membahas soal kelanjutan konsolidasi, berbenah diri, membangun diri, agar selama 5 tahun Partai Demokrat tampil baik bisa perjuangkan aspirasi rakyat," kata SBY usai memimpin rapat pleno pengurus harian Partai Demokrat.   SBY menuturkan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Demokrat diharapkan bisa jadi penyambung lidah rakyat. Selain itu, SBY juga mengungkapkan targetnya untuk kembali mendekatkan Partai Demokrat ke masyarakat akar rumput.
  "Target kami, sambil berbenah diri, dan membangun diri, kami akan lebih mendekat ke masyarakat, apa yang bisa kami lakukan untuk masyarakat," kata SBY.
Sasar Pilkada
 
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Putu Suasta mengatakan Partai Demokrat mulai mempersiapkan kader-kadernya bertarung dalam pemilihan kepala daerah tahun 2015. Dengan pilkada langsung, Suasta menyebutkan partainya harus memilih kader yang potensial.
 
"Maka dari itu, Pak SBY menekankan untuk semua bekerja mulai dari pusat hingga daerah untuk menyukseskan pilkada. Kalau tahun 2015 bisa sukses, kami menargetkan tahun 2018 mendatang (pemilihan legislatif dan pemilihan presiden serentak," ucap Suasta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com