Di hadapan sivitas akademika UGM, Presiden Jokowi berbicara banyak hal, mulai dari sikap tegas pemerintah bagi terpidana narkoba, illegal fishing di perairan Indonesia, subsidi BBM, pembangunan infrastruktur, swasembada pangan, hingga masalah perizinan usaha.
Mengenai masalah subsidi harga bahan bakar minyak (BBM), Presiden Jokowi menegaskan, bukan harga BBM yang dinaikkan, melainkan subsidi BBM untuk masyarakat dialihkan dari kegiatan konsumtif ke hal-hal produktif.
"Jadi, subsidi itu kita alihkan. Bukan harga BBM dinaikkan, melainkan judulnya pengalihan subsidi. Jadi, kalau ada yang demo kenaikan harga BBM, itu salah," kata Jokowi.
Presiden mengemukakan, dari anggaran belanja Rp 2.039 triliun, anggaran subsidi secara keseluruhan mencapai Rp 433 triliun. Sebanyak Rp 280 triliun di antaranya untuk subsidi BBM. Artinya, dalam 5 tahun, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 1.400 triliun.
Padahal, Presiden melanjutkan, pembangunan rel kereta api di seluruh Tanah Air hanya butuh Rp 360 triliun. "Jadi, subsidi BBM itu dijadikan rel kereta api, setahun jadi," paparnya.
Presiden juga menyayangkan, batu bara selama ini habis diekspor, tetapi masalah listrik dalam negeri belum selesai. "Negara pembeli terang-benderang. Kita yang punya batu bara kekurangan listrik. Mestinya penuhi dulu kebutuhan dalam negeri," ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, pembangunan listrik harus dikejar terus. Insya Allah, kata Jokowi, tiga tahun ini pemerintah akan ngebut karena pertumbuhan industri tergantung dari listrik. "Industri tidak akan tumbuh kalau listriknya tidak ada," ujarnya.
Terkait masalah swasembada pangan, Presiden Jokowi menyayangkan bahwa Indonesia selama ini menjadi negara pengimpor segala kebutuhan pangan. "Ini karena menterinya suka yang serba-impor, petaninya juga seneng kalau impor," katanya.
Presiden mengatakan, dia akan mencopot Menteri Pertanian jika Indonesia dalam tiga tahun mendatang tidak mampu swasembada pangan.
"Saya sudah minta Bulog agar siap-siap menghadapi melimpahnya bahan pangan. Jangan sampai nanti harga anjlok," kata Jokowi.
Kuliah umum di kampus UGM itu antara lain dihadiri Mendikbud Anies Baswedan, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Wijayanto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dan Rektor UGM Prof Dwi Korita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.