Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan MS Hidayat Dukung Aburizal

Kompas.com - 30/11/2014, 16:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - MS Hidayat telah memutuskan untuk mundur dalam persaingan menuju kursi calon ketua umum Partai Golkar dan mendukung calon petahana, Aburizal Bakrie. Dukungan Dewan Pimpinan Daerah tingkat I (provinsi) dan tingkat II (kabupaten/kota) yang ada di tangannya pun lantas diserahkan kepada Aburizal.

"Saya sudah bertemu dan bicara dengan mereka yang mendukung saya. Mereka menyetujui keinginan saya mengundurkan diri dan menggabungkan suara ke Aburizal Bakrie," kata MS Hidayat dalam konferensi pers di lokasi Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).

Menurut Hidayat, dukungan tersebut diberikan karena Aburizal memang memiliki peluang menang yang paling besar dibanding calon ketua umum lainnya. "Fakta politik di rapimnas kemarin, DPD I dan II serta ormas sayap itu bicara mendukung Aburizal. Fakta itu jadi pertimbangan," ucap dia.

Seperti yang juga telah diberitakan sebelumnya, keputusan untuk mundur dari persaingan ini, menurut Hidayat, adalah semata-mata untuk menjaga soliditas Golkar. Kendati demikian, Hidayat berpesan kepada calon ketua umum lain tidak perlu melakukan hal yang serupa dengannya.

Dia meyakini, masih ada beberapa calon tersisa yang akan bersaing dengan Aburizal untuk menduduki kursi ketua umum. "Untuk calon lain silahkan bersaing secara sehat," ujar dia.

Dengan mundurnya MS Hidayat, pesaing Aburizal Bakrie yang hendak mencalonkan diri kembali semakin berkurang. Informasi yang dihimpun Kompas.com, pesaing Aburizal yang tersisa yakni Marzuki Darusman, Dito Ganinduto, Agus Silaban, dan Teuku Zulham.

Sementara, calon ketua umum lain yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar, yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, tak akan bersaing dalam Munas. Mereka akan membentuk Munas tandingan pada Juanuari 2015 mendatang, karena Munas Bali ini dianggap ilegal dan tak sesuai AD/ART partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com