Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Berpihak, Kemenkumham Serahkan Solusi Konflik ke Internal Golkar

Kompas.com - 28/11/2014, 21:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan, Kementerian Hukum dan HAM telah mendiskusikan surat yang diajukan Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono terkait pengesahan kepengurusan Golkar. Hasilnya, kata Yasonna, pemerintah belum dapat mengesahkan kepengurusan Golkar versi Agung Laksono dan menyerahkan penyelesaian konflik tersebut ke internal partai berlambang pohon beringin itu.

"Jadi Dirjen AHU dan direktur sudah dilaporkan ke saya, sudah kasih arahan dan akan dibawa ke Golkar. Intinya, kami menyerahkan mekanisme penyelesaiannya ke partai sesuai dengan AD/ART," ujar Yasonna, di Istana Bogor, Jumat (28/11/2014).

Sebagai partai besar, kata Yasonna, Partai Golkar memiliki sejarah yang panjang. Ia mengatakan, Kementerian Hukum dan HAM tidak akan melakukan intervensi lebih jauh.

"Banyak orang bilang bagaimana dengan PPP? PPP kan hasil muktamar, beda ya. Karenanya, tunggu saja. Saya katakan, kita tunggu saja sesuai dengan Undang-undang partai politik dan AD/ART," kata dia.

Ia mengatakan, pemerintah akan memproses kepengurusan Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) IX yang akan diselenggarakan di Bali apabila sesuai dengan AD/ART. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, menegaskan, pemerintah tak akan berpihak.

"Kalau sudah memnuhi sesuai dengan AD/ART sah, tidak ada ketentuan perundang-undangan yang dilanggar ya itu kuncinya. Kita pasti pada azas kepastian hukum. Kita pada prinsip-prinsip itu, supaya nanti kita tidak dituduh berpihak," kata Yasonna.

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik Golkar berawal dari ketidaksepakatan terkait waktu penyelenggaraan Munas. Hasil Rapimnas Golkar di Yogyakarta beberapa waktu lalu memutuskan bahwa Munas akan digelar pada 30 November. Padahal, kesepakatan sebelumnya, Munas akan digelar pada Januari 2015. Percepatan Munas disinyalir untuk memuluskan jalan Aburizal Bakrie kembali memimpin Golkar.

Kelompok yang melakukan penolakan terhadap Munas 30 November dipimpin oleh Agung Laksono yang kemudian membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. Agung telah menyampaikan surat kepada Menteri Hukum dan HAM yang berisi permohonan kepengurusan baru Partai Golkar yang kini diambil alih oleh Presidium Penyalamat Partai Golkar. Presidium itu dibentuk untuk menentang hegemoni dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang berencana maju kembali sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Pidato Megawati Jelas Menyatakan PDI-P Siap Jadi Oposisi Prabowo

Pengamat: Pidato Megawati Jelas Menyatakan PDI-P Siap Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Tiba di Arena Rakernas Jelang Penutupan, Megawati 'Dikawal' Sejumlah Ketua DPP PDI-P

Tiba di Arena Rakernas Jelang Penutupan, Megawati "Dikawal" Sejumlah Ketua DPP PDI-P

Nasional
Struktur Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Terbentuk, Tak Ada Nama Ganjar

Struktur Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Terbentuk, Tak Ada Nama Ganjar

Nasional
Pimpinan KPK Sebut Eks Kakrolantas Djoko Susilo Harusnya Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi

Pimpinan KPK Sebut Eks Kakrolantas Djoko Susilo Harusnya Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi

Nasional
Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

Nasional
Kata Kejagung soal Kabar Jampidsus Dibuntuti Anggota Densus 88 dan Pengawalan TNI

Kata Kejagung soal Kabar Jampidsus Dibuntuti Anggota Densus 88 dan Pengawalan TNI

Nasional
Profil Jampidsus Febrie Ardiansyah yang Diduga Dikuntit Anggota Densus 88, Tangani Kasus Korupsi Timah

Profil Jampidsus Febrie Ardiansyah yang Diduga Dikuntit Anggota Densus 88, Tangani Kasus Korupsi Timah

Nasional
Eks Kakorlantas Djoko Susilo Ajukan PK, KPK: Kami Tetap Yakin Ia Korupsi dan Cuci Uang

Eks Kakorlantas Djoko Susilo Ajukan PK, KPK: Kami Tetap Yakin Ia Korupsi dan Cuci Uang

Nasional
Parpol Mulai Ributkan Jatah Menteri...

Parpol Mulai Ributkan Jatah Menteri...

Nasional
Menanti Sikap PDI-P terhadap Pemerintahan Prabowo, Isyarat Oposisi dari Megawati

Menanti Sikap PDI-P terhadap Pemerintahan Prabowo, Isyarat Oposisi dari Megawati

Nasional
Menanti Kabinet Prabowo-Gibran, Pembentukan Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis Makin Menguat

Menanti Kabinet Prabowo-Gibran, Pembentukan Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis Makin Menguat

Nasional
Hari Ini Rakernas V PDI-P Ditutup, Ada Pembacaan Rekomendasi dan Pidato Megawati

Hari Ini Rakernas V PDI-P Ditutup, Ada Pembacaan Rekomendasi dan Pidato Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Ahok Siap Maju Pilkada Sumut dan Lawan Bobby | Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

[POPULER NASIONAL] Ahok Siap Maju Pilkada Sumut dan Lawan Bobby | Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Nasional
Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com