Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar dan Aburizal Pastikan Munas Golkar di Bali Berlangsung Aman

Kompas.com - 28/11/2014, 20:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memastikan pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali akan berlangsung aman. Sesuai jadwal, munas di Bali akan berlangsung pada 30 November hingga 3 Desember 2014.

"Masalah keamanan tidak perlu dikhawatirkan. Aparat sudah bekerja. Ya, mudah-mudahan semua berjalan baik," ujar Akbar di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (28/11/2014), seusai menemui Aburizal.

Akbar mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah berbicara dengan Kepala Kepolisian RI, pihak Polda Bali, dan sejumlah pihak yang berkaitan dengan pengamanan munas. Oleh karena itu, Akbar yakin saat pelaksanaan Munas IX, kericuhan yang terjadi pun dapat diatasi.

"Orang-orang yang disebut-sebut Aburizal pada saya, orang-orang yang betul-betul punya kompetensi, yang punya otoritas, yang menjamin keamanan," kata Akbar

Dalam kesempatan yang sama, Aburizal menyatakan bahwa pengamanan Munas Bali telah dipersiapkan secara matang. Ia mengatakan, Polri dan TNI siap mengerahkan personelnya dalam pelaksanaan munas mendatang.

"Saya kira tidak perlu diragukan. Kalau kita ragukan pihak Polri dan TNI tentang keamanan negara kan susah juga," ujar Aburizal.

Penyelenggaraan Munas IX Golkar ini ditentang oleh kelompok yang berseberangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Pertentangan itu bahkan diwarnai dengan bentrokan. Pada saat rapat pleno DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Selasa lalu, dua kelompok yang mengklaim sebagai Angkatan Muda Partai Golkar bentrok di lapangan parkir DPP Golkar.

Menyikapi hal itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno meminta kepolisian untuk tidak mengeluarkan izin pelaksanaan munas di Bali. Tedjo menilai penyelenggaraan munas tersebut dapat memicu timbulnya keributan dan dapat mengganggu kegiatan wisata di Pulau Dewata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com