Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP Golkar Enggan Jalankan Anjuran Menunda Munas

Kompas.com - 28/11/2014, 11:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar mengabaikan anjuran yang disampaikan Dewan Pertimbangan Partai Golkar untuk menunda penyelenggaraan Musyawarah Nasional IX pada 30 November di Nusa Dua, Bali. DPP Partai Golkar menyatakan akan tetap menggelar Munas sesuai jadwal yang ditentukan, yakni mulai Minggu lusa.

"Munas akan tetap berlangsung sesuai amanat rapimnas, 30 November di Bali. Kita berharap tidak ada hal yang mengganggu, suasana tetap kondusif," kata Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin saat dihubungi, Jumat (28/11/2014).

Nurul menjelaskan, berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, Dewan Pertimbangan tidak memiliki wewenang memberi instruksi kepada DPP. Dewan Pertimbangan hanya memberi nasihat yang bisa dijalankan atau tidak dijalankan.

"Jadi kita tidak harus menjalankan (penundaan munas), cukup didengarkan saja sifatnya," ujar Nurul.

Tadi malam, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung meminta Munas ditunda akibat adanya bentrok fisik yang terjadi di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa lalu. Menurut Akbar, bentrok itu dikhawatirkan akan merambah tempat-tempat lain, termasuk di Bali, yang yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan Munas IX.

Akbar mengatakan, pengunduran waktu Munas tersebut dapat digunakan untuk menyempurnakan persiapan Munas, khususnya yang berkaitan dengan materi-materi munas. Dewan Pertimbangan Partai akan melakukan pembicaraan dengan DPP Partai Golkar, termasuk dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, untuk membahas kapan pelaksanaan munas tersebut sebaiknya dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com