Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Golkar Berpotensi Lahirkan Partai Baru

Kompas.com - 28/11/2014, 07:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Centre for Strategic International Studies (CSIS) J Kristiadi menilai, konflik di internal Partai Golkar berpotensi melahirkan partai baru. Melihat yang terjadi pada masa sebelumnya, kata Kristiadi, dinamika Golkar akan diikuti keluarnya sejumlah tokoh dan mendirikan partai baru. Ia menyebut, kelahiran Partai Gerindra, Partai Hanura, dan Partai Nasdem sangat dipengaruhi oleh ketidakpuasan tokoh Golkar pada kepemimpinan partai saat itu.

"Perpecahan yang kemarin-kemarin karena kepemimpinan dianggap tidak bisa merawat kebesaran Golkar. Sekarang terjadi lagi, malah semakin dramatis," kata Kristiadi, saat dihubungi, Jumat (28/11/2014) pagi.

Menurut Kristiadi, apa yang terjadi di Golkar saat ini sudah mulai terlihat gejalanya dalam dua atau tiga tahun terakhir. Ada ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Golkar di bawa Aburizal Bakrie yang dinilai tak berprestasi.

"Benang merahnya sudah terjadi sejak lama," ujarnya.

Oleh karena itu, Kristiadi menyarankan sebaiknya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar digelar pada Januari 2015, sesuai keputusan Munas VIII tahun 2009. Penyelenggaraan Munas pada 2015 juga dinilainya dapat meredam konflik sekaligus menjaga soliditas Partai Golkar dalam menghadapi tantangan politik nasional yang semakin berat.

"Sudahlah, lebih baik ikuti aturan menggelar Munas sesuai dengan keputusan Munas sebelumnya," kata Kristiadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, internal Golkar terbelah karena perbedaan pendapat penyelenggaraan Munas. Aburizal Bakrie dan pendukungnya berencana menggelar Munas IX mulai 30 November 2014 di Bali dengan alasan banyaknya aspirasi untuk mempercepat Munas.

Keputusan Aburizal itu mendapat penolakan keras dari internal Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang ia pimpin sendiri dan beranggotakan tokoh Golkar dari lintas generasi. Agung menyatakan, Munas IX Partai Golkar digelar di Jakarta pada Januari 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com