Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Sebut Akar Bentrok TNI dan Polri di Batam karena "Urusan Perut"

Kompas.com - 24/11/2014, 18:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengungkapkan, akar persoalan bentrok TNI dan Polri yang terjadi di Batam adalah soal kesejahteraan. Menurut dia, saat ini pemerintah tengah membicarakan soal kesejahteraan prajurit.

"Enggak, itu soal perut sajalah dan bisa jadi konfik," kata Tedjo, di Istana Bogor, Senin (24/11/2014).

Oleh karena itu, Tedjo meminta agar semua pihak tidak mendesak pemerintah segera menggelontorkan dana untuk kesejahteraan prajurit.

"Dalam kampanye ada, tapi jangan dipaksakan segera. Kami juga lihat anggarannya ada atau enggak," kata Tedjo.

Tedjo mengatakan, persoalan kesejahteraan tak akan memicu konflik apabila pembinaan yang dilakukan pimpinan masing-masing satuan berjalan baik.

"Walaupun ada masalah terjadi, tapi kalau pembinaannya baik, tentu tidak akan (bentrok)," ungkap Tedjo.

Adapun untuk mengatasi persoalan ini, menurut Tedjo, pemerintah belum mempunyai solusi permanen. Saat ini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman masih berada di lokasi untuk menghimpun persoalan yang terjadi berulang kali tersebut.

Tedjo juga belum bisa menjamin kapan pemerintah akan menyampaikan solusi menyeluruh atas persoalan ini.

"Tidak bisa dipastikan. Ini kami di lapangan supaya tidak hanya diselesaikan di tingkat kulit, tapi sampai akar rumput, kami selesaikan semua," kata Tedjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com