Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Jadi Pembicara pada Forum Dialog Katolik-Muslim di Vatikan

Kompas.com - 17/11/2014, 20:38 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin tampil sebagai pembicara pada acara The Third Catholic-Muslim Forum, di Vatikan, 11-13 November 2014. Din mengatakan The Third Catholic-Muslim Forum merupakan forum dialog tokoh Katol dan Muslim dunia.

"The Third Catholic-Muslim Forum merupakan wadah dialog tokoh Katolik dan Muslim tingkat dunia yang diselenggarakan Vatikan dan Gerakan Common Word (Kalimatun Sawa) berpusat di Amman, Jordan, setiap dua tahun sekali," kata Din, melalui siaran pers, seperti dikutip dari Antara, Senin (17/11/2014).

Din, yang juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia, menyebutkan, pada forum ketiga di Vatikan kali ini, acara dihadiri oleh 13 tokoh Katolik dan Muslim. Sebelumnya, pada penyelenggaraan pertama dan kedua, forum ini dihadiri 21 orang dan 23 orang tokoh kedua agama.

Hadir dari pihak Katolik, antara lain President of Pointifical Council of Interreligious Dialogue Vatikan Cardinal Jean-Louis Tauran; Father Miguel Ayuso Guixot Vatikan; Biro of Islam Vatikan Khaled Akasheh, Vincenzo Buonomo; Pontifical Lateran University, Roma, Mgr. Hario Antoniazzi, Archbishop of Tunis.

Ada pun, dari pihak Muslim hadir ulama dan cendekiawan Muslim asal Iran Prof Hossein Nasr, Prof Abdullah Scheleifer dari Mesir, Grand Mufti of Bosnia Prof Mustafa Ceri, Grand Mufti of Kosovo Shaikh Naim Ternava, Prof Ali Aref Nayed dari Libya, dan Prof Din Syamsuddin dari Indonesia.

Forum ketiga ini mengangkat tema Working Together to Serve Other, dan membahas subtema tentang "Service of youth, enhance Interreligious dialogue", dan "Service of society" dengan seorang narasumber dari masing-masing pihak.

Din Syamsuddin tampil mewakili Muslim pada sesi ketiga tentang "Working Together to Serve Society" atau Kerja Sama Melayani Masyarakat.

Dalam makalahnya, Din membahas perspektif teologis kerja sama antarumat beragama dan alasan-alasan sosiologis tentang perlunya kerja sama dikembangkan dalam rangka mengatasi kerusakan dunia yang bersifat akumulatif, serta bentuk-bentuk kerja sama yang perlu dikembangkan dari sisi kebudayaan.

Pada akhir kegiatan, semua peserta diterima oleh Paus Fransiskus di ruang kerjanya di lingkungan Vatikan dan masing-masing peserta mendapat kenang-kenangan dari Paus Fransiskus.

Din Syamsuddin mengatakan hal itu adalah kesempatan kedua diterima Paus Fransiskus setelah yang pertama pada 2014, saat menghadiri acara lain di Vatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com