Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhuk dan HAM Sudah Panggil Kalapas Sukamiskin Terkait "Keluyuran" Mantan Wali Kota Bekasi

Kompas.com - 14/11/2014, 13:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly telah memanggil Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Marselina Budiningsih, terkait keluarnya mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad dari lingkungan Lapas Sukamiskin, tempatnya ditahan.

Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan HAM Rahmat Reynaldi mengatakan, saat ini Yasonna masih menyelidiki apakah ada indikasi kelalaian Marselina dalam kejadian tersebut.

"Masih dalam proses, ya kita tunggu saja. Pimpinan bekerja secepatnya," ujar Rahmat melalui pesan singkat, Jumat (14/11/2014).

Rahmat mengatakan, Marselina beserta beberapa pejabat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM di Jawa Barat memenuhi panggilan Yasonna pada Kamis (13/11/2014) kemarin. Dalam pertemuan itu, kata Rahmat, Yasonna mendengarkan informasi dari mereka untuk mengambil keputusan secara objektif terkait masalah tersebut.

"Semua diminta klarifikasi atas permasalahan yang dimaksud," kata Rahmat.

Sebelumnya, Marselina telah diperiksa oleh Kanwil Kumham di Jawa Barat terkait kasus tersebut. Rahmat mengatakan, Yassona pun mengkonfirmasi hasil pemeriksaan oleh Kanwil itu kepada Marselina.

"Komitmen Pak Menteri jelas, jika ada unsur kelalaian yang jelas kan ada sanksi," ujar dia.

Pemanggilan kepada Marselina berkaitan dengan hasil investigasi tim Kanwil Kemenkumham Jawa Barat soal narapidana Mochtar Mochamad, yang kedapatan melancong ke Jakarta dengan alasan mengurusi pupuk kompos. Padahal, Mochtar masih menjalani masa hukuman.

Ketua Tim Pemeriksa dari Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Agus Anwar mengatakan, hasil investigasi timnya membenarkan bahwa Mochtar keluyuran ke luar lapas menuju Jakarta.

Agus tidak menampik bahwa telah terjadi kelalaian pada pihak Lapas Sukamiskin sehingga Mochtar bisa berkeliaran bebas.

"Ya, intinya ada kelalaian, mulai dari petugas sampai Kalapas, sudah kami periksa semua," ujar Agus.

Sebelumnya, Sirra Prayuna yang pernah menjadi kuasa hukum mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohammad, mengakui bahwa ia melakukan pertemuan dengan Mochtar di kawasan Ampera Raya, Jakarta, pada 27 Oktober silam. Padahal, Mochtar saat ini masih menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, sebagai terpidana kasus suap anggota DPRD Bekasi untuk mengesahkan APBD tahun 2010.

Sirra mengaku, pertemuannya dengan Mochtar hanya membahas mengenai pupuk kompos yang diperlukan Mochtar untuk kerja sosialnya selama di lapas. Lagi pula, kata Sirra, saat itu Mochtar didampingi oleh petugas lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com