Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Upaya Percepatan Munas Golkar Bentuk Kekhawatiran Aburizal

Kompas.com - 12/11/2014, 13:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Bandung, Idil Akbar, memandang upaya percepatan penyelenggaraan Munas IX Golkar merupakan bentuk kekhawatiran Aburizal Bakrie dalam mempertahankan jabatan ketua umum.

"Karena persaingan cukup ketat, maka dengan memajukan waktu penyelenggaraan munas, akan menjadi peluang bagi Ical untuk lebih mengonsolidasikan diri di tingkat bawah," kata Idil yang dihubungi dari Jakarta, Rabu (12/11/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut Idil, peluang Aburizal memenangkan kompetisi ketua umum dalam munas saat ini mulai berkurang sebab banyak kalangan internal yang menyatakan tidak menginginkan Aburizal menjabat ketua umum kembali.

Idil menilai beberapa faksi di internal Golkar sudah terlihat. Dengan percepatan penyelenggaraan munas, peluang kandidat ketua umum lain untuk melakukan konsolidasi dengan daerah bisa ditekan.

Dia mengatakan, seharusnya Aburizal konsisten dengan ucapannya terdahulu yang mengatakan penyelenggaraan munas pada 2015, yang juga telah menjadi kesepakatan bersama. (Baca: Aburizal: Munas Golkar 2015, Kader Harus Patuh)

"Kalau disepakati 2015 ya sudah, sebagai ketua umum dia harus memegang janjinya," ujar Idil.

November

Sebelumnya, politisi Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, membeberkan adanya skenario percepatan penyelenggaraan munas oleh DPP Partai Golkar di bawah kepengurusan Aburizal, dari rencana sebelumnya awal Januari 2015 menjadi akhir November 2014.

Selain itu, akan diterapkan pula persyaratan tambahan bagi kandidat ketua umum, yakni harus memenuhi dukungan 10 DPD tingkat I dan 30 persen DPD tingkat II.

Agun menduga wacana percepatan munas dilakukan untuk membatasi ruang gerak kandidat ketua umum lain dalam menyosialisasikan diri sebagai kandidat ketua umum dan mengumpulkan dukungan daerah.

Dengan demikian, kata dia, hanya Aburizal yang bisa memenuhi persyaratan yang diterapkan, dan Aburizal dapat melenggang mudah melalui jalur aklamasi dalam Munas IX Golkar.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, seperti dikutip harian Kompas, membantah adanya skenario bahwa DPP Golkar sudah menetapkan tanggal munas itu.

”Nanti (tanggal munas), kan, terserah peserta rapimnas (rapat pimpinan nasional). Mereka nanti yang menetapkan tanggal munas,” ujarnya.

Idrus juga membantah adanya skenario bahwa rapimnas itu nantinya langsung ditingkatkan statusnya menjadi Munas Golkar. Rapimnas Golkar itu akan digelar pada 17-18 November 2014 di Yogyakarta.

”Kan, munas harus ada DPD tingkat kabupaten/kota, juga organisasi pendiri dan sayap Golkar,” ujarnya.

Meski demikian, Idrus membenarkan adanya dukungan masif kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie. ”Ada banyak surat dan faks yang masuk menyatakan dukungan ke beliau,” katanya.

”Sebagai kader yang baik, apabila Pak Aburizal didesak untuk maju lagi menjadi ketua umum, ya pasti diterima,” tambahnya.

Sejauh ini, selain Aburizal, sudah ada tujuh kandidat yang mencalonkan diri. Mereka adalah MS Hidayat, HR Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Erlangga Hartarto, Zainuddin Amali, dan Hajriyanto Y Thohari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com