Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Diminta Segera Tetapkan Jaksa Agung agar Tak Jadi "Bola Liar"

Kompas.com - 06/11/2014, 09:13 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berlama-lama dalam menunjuk jaksa agung karena bisa menjadi "bola liar".

"Kalau berlama-lama, nanti masuk ke arah unsur politis," kata Margarito di Jakarta, Kamis (6/11/2014), seperti dikutip Antara.

Margarito mengatakan, lamanya penunjukan jaksa agung yang baru terkesan adanya tarik-menarik dalam menentukan orangnya yang secara tidak langsung menunjukkan ketidakberdayaannya.

Puncaknya, kata dia, orang akan menilai bahwa penentuan jaksa agung baru itu sarat dengan kepentingan. (Baca: Ini Nama-nama Calon Jaksa Agung yang Dipertimbangkan Jokowi)

"Yang jadi pertanyaan, apa susahnya mencari orang di negeri ini untuk menjadi calon jaksa agung?" katanya.

Margarito tidak mempermasalahkan jaksa agung mendatang apakah berasal dari internal atau eksternal kejaksaan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana calonnya memiliki kemampuan yang sedikit "gila". (Baca: Kata Andhi Nirwanto, Para Jaksa di Indonesia Inginkan Jaksa Agung dari Internal)

"Gila ini, orangnya berani, jangan banyak bicara, jujur, serta jangan 'one man show'," katanya.

Di bagian lain, Margarito menyatakan lamanya penentuan jaksa agung secara tata negara tidak ada yang dilanggar. Mungkin, kata dia, ada pertimbangan lain hingga Presiden tidak mengumumkan nama jaksa agung bersamaan dengan pengumuman nama-nama menteri kabinet.

"Tapi, alangkah baiknya jabatan jaksa agung itu harus sudah diisi," tandasnya. (Baca: Jokowi Ingin Jaksa Agung Mendatang Tidak Punya Perasaan)

Sebelumnya, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 49/PUU-VIII/2010 tentang pengujian Pasal 22 ayat (1) huruf d Undang-Undang (UU) Nomor 16/2004 tentang Kejaksaan menegaskan bahwa jaksa agung itu satu bagian dengan kabinet.

Kemudian, UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara menyebutkan, presiden memiliki waktu 14 hari kerja sejak pembacaan sumpah dan janji untuk menyelesaikan kementerian dan pengisian menterinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com