Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin Pekan Depan, Jokowi Luncurkan Kartu Sejahtera dan Kartu Pintar

Kompas.com - 31/10/2014, 14:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo akan meluncurkan program Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada Senin (3/11/2014). Rencana peluncuran dua program itu telah dimatangkan dalam rapat gabungan tujuh kementerian yang dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Puan Maharani, Jumat (31/10/2014) di Jakarta.

Puan menjelaskan, Presiden Jokowi menginginkan agar program ini segera diluncurkan sehingga masyarakat miskin dan rentan miskin dapat menikmati fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya. Program ini akan difokuskan di 19 provinsi yang disentuh secara bertahap. Adapun peluncuran akan dilakukan di Jakarta, Mamuju Utara, Jembrana, Pematang Siantar, Kota Kupang, Kota Semarang, dan Kota Balikpapan.

"Pak Presiden ingin masyarakat secepatnya merasakan fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya," kata Puan.

Di lokasi yang sama, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, sasaran penerima KIS pada tahun ini mencapai 432.000 jiwa. Jumlah tersebut berasal dari 1,7 juta jiwa dengan kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tidak masuk dalam penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

"Perbedaan KIS dengan JKN adalah adanya 400.000 PMKS yang mendapatkan (KIS), termasuk bayi yang baru lahir, mereka akan langsung menerima," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa sumber dana program ini mencapai Rp 6 triliun. Dana itu berasal dari dana bantuan sosial di Kementerian Sosial.

Program KIS akan diberikan secara bertahap. Setelah menyentuh 432.000 jiwa pada 2014, pada 2015 penerimanya akan mencapai 1,7 juta jiwa atau seluruh masyarakat yang masuk kategori PMKS. "Nanti penyandang disabilitas, gelandangan, pengemis, anak panti asuhan akan mendapatkan KIS," ujar Khofifah.

Menteri Kebudayaan serta Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menuturkan, penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) baru akan dilakukan pada awal tahun ajaran 2015. Pada tahap awal, KIP akan menyentuh 152.434 siswa di jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Data yang digunakan dalam menyalurkan KIP adalah data Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang telah digulirkan pada era pemerintahan sebelumnya. Perbedaannya adalah, KIP memasukkan komponen masyarakat yang masuk kelompok rentan miskin. "Pada fase berikutnya akan ada peningkatan jumlah penerima," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com