Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Andrinof Mengaku Tak Ada Pembicaraan soal Menteri

Kompas.com - 25/10/2014, 08:58 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago mengaku dirinya diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya untuk memberikan pandangan atas situasi yang terjadi saat ini. Menurut dia, tidak ada pembicaraan mengenai posisi menteri.

"Ketika diundang ngobrol ke Istana, Presiden juga sama sekali tidak bicara soal posisi menteri," kata Andrinof di Jakarta, Jumat (24/10/2014) malam, seperti dikutip Antara.

Menurut Andrinof, karena bukan daftar yang dikeluarkan secara resmi, pihaknya tidak bisa banyak mengomentari perihal kabar yang menyebutkan bahwa dirinya masuk dalam bursa menteri.

"Itu kan daftar perkiraan semua. Bukan daftar yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo," katanya lagi.

Andrinof Achir Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, 3 November 1962. Dia merupakan seorang akademisi, peneliti, dan pengamat kebijakan publik asal Indonesia.

Ia merupakan ketua umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia dan pendiri sekaligus direktur eksekutif Cirus Surveyors Group.

Andrinof juga seorang penggagas Visi Indonesia 2033, yang menawarkan konsep pembangunan Indonesia menuju negara maju pada 2033. Saat ini, ia juga menjadi dosen Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia.

Saat mahasiswa pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI dan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa FISIP UI. Juga pernah aktif pada beberapa organisasi sosial (nonprofit), yakni sebagai Anggota Dewan Redaksi Jurnal Galang, (jurnal pemikiran tentang penggalangan dana sosial atau filantrofi) dan pernah menjadi Ketua III Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Andrinof telah menyelesaikan S-1 dari Jurusan Ilmu Politik, FISIP UI, dan S2 (Magister) dari Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik dari FE UI, serta Diploma The National Development Courses dari Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan, (2004).

Dia juga sempat mengikuti Short Courses dan Training, antara lain: Economic Globalization, di Wuhan, China pada 2007, Taiwan Economic Development and Planning, di Taipei, Taiwan pada 2006, Sustainable Urban Development di Touyuan City, Taiwan pada 2004 serta Conflict Mediation, di Oslo dan Troms O, Norwegia pada 2003.

Dia juga menulis buku berjudul, Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia (LP3ES, Jakarta, 2001), dan sejumlah tulisan pada buku, jurnal dan media massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com