Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan JK Tak Dampingi Jokowi Menyapa Warga di Monas

Kompas.com - 21/10/2014, 14:28 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla tak tampak mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyapa rakyat dan menyampaikan pidatonya dalam acara Syukuran Rakyat yang berlangsung di pelataran Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10/2014) malam. Lalu, apa alasan dia sehingga tidak hadir mendampingi Jokowi semalam?

Pria yang biasa disapa JK ini menilai, dia tidak perlu banyak tampil di panggung. JK mengaku, bukan kali ini saja dia tidak mendampingi Jokowi untuk menghadiri suatu acara. JK mencontohkan ketidakhadirannya dalam Konser Salam 2 Jari yang digelar pada masa kampanye keduanya beberapa waktu lalu.

"Hampir semua acara yang begitu biar Presiden saja. Waktu di stadion (Konser Salam Dua Jari) kan saya tidak hadir itu. Waktu itu dua jam lagi, lalu debat, banyak yang harus dipersiapkan," kata JK di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Petinggi Partai Golkar ini membantah bahwa dirinya sakit sehingga tidak menghadiri acara semalam. Kepada wartawan, JK menegaskan, dia dalam kondisi sehat. Setelah dilantik sebagai Wapres RI, Senin pagi, JK menghadiri upacara lepas sambut di Istana Merdeka, lalu kembali ke Istana Wapres untuk menerima mantan Wakil Presiden Boediono hingga Senin pukul 17.00 WIB.

"Ketemu semua orang di rumah pukul sembilan (malam), lalu pukul sepuluh (malam) ketemu Pak Jokowi sampai pukul 12 malam," tutur JK.

Sebelumnya, Ketua Panitia Syukuran Rakyat Abdee Negara mengatakan bahwa JK berhalangan hadir karena tengah mengikuti acara dengan Boediono. Abdee tak mempermasalahkan ketidakhadiran JK. Menurut dia, sejak awal panitia memang menyiapkan dua skenario. Pertama, Jokowi berpidato dan menyapa waga dengan didampingi JK. Kedua, Jokowi berpidato dan menyapa warga sendirian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com