Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulis Puisi di Facebook, Akbar Faizal Merasa Ditinggalkan Tim Transisi?

Kompas.com - 20/10/2014, 00:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Politisi Partai NasDem, Akbar Faizal menulis status di akun Facebook-nya, Minggu (19/10/2014) atau sehari jelang pelantikan presiden dan wakil presiden Jokowi-JK dan menjelang pengumuman kabinet Jokowi-JK.

Bunyi status anggota DPR RI dari Sulsel ini berbunyi:

"Kita berjalan bagai kereta yg bersisian melintas pekatnya malam. Bagaimana mungkin kita tiba diujung jalan yang sama. Rel yg terlintas dingin membeku. Kudoakan engkau tiba lebih dahulu kekasih. Mungkin bisa kutemukan sisa kembang api pesta penyambutanmu".

Belum ada komentar dari maksud puisi Akbar Faizal terkait "Kudoakan engkau tiba lebih dahulu kekasih." Namun, beberapa komentar pun disampaikan di linimasa Akbar, diantaranya:

"Saya paham, saya paham. Kudoakan dirimu tabah menjalani.." tulis Tomi Lebang.

"Kalo itu kenyataannya, sabar ya Boz.." tulis Junet.

"Kodong..Curhatki pak camen.." Tambah Chalie Ahmad.

Akbar termasuk dalam Tim Transisi bentukan Jokowi-JK, diduga "curhatnya" di Facebook terkait dengan posisinya di tim tersebut. Akbar beberapa kali tidak ikut dalam acara yang melibatkan Tim Transisi, terakhir, Akbar tidak ada ketika tim mendampingi Jokowi bertemu SBY di Istana Negara, Minggu (19/10/2014). Ketika itu, yang terlihat hanya Kepala Staf Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Mariani Soemarno dan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto.

"Curhat" Akbar juga diduga terkait dengan posisi calon menteri Jokowi-JK. Akbar merupakan kader menonjol dari Partai NasDem yang kemungkinan namanya masuk.

Sebelumnya, Jokowi kepada pers mengatakan. "Nama tinggal diumumkan saja, besok langsung pengumuman menteri," kata Jokowi kepada wartawan seusai mengikuti acara gladi bersih pelantikan presiden dan wakil presiden di gedung DPR RI, Jakarta, Minggu (19/10/2014) siang.

Jokowi mengaku, pengumuman menteri pascapelantikan tidak berarti di hari itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan akan melihat kondisi lebih dahulu. "Bisa saja besok, lusa, tiga hari lagi, atau enam hari lagi," sambung  Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Mendapatkan Simpati Publik

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Mendapatkan Simpati Publik

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com