Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PPP Tak Mau Diperlakukan seperti Anak Kecil!"

Kompas.com - 07/10/2014, 17:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali pecah menjelang pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Selasa (7/10/2014) sore ini. Kedua fraksi di partai berlambang Kabah itu pun saling klaim soal arah dukungan PPP.

Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengklaim, partainya sudah hampir pasti bergabung ke kubu Jokowi-Jusuf Kalla. Suharso bahkan sampai datang ke ruangan Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar untuk meyakinkan dukungan ke kubu itu. Di kubu Jokowi-JK, PPP mendapat jatah kursi Wakil Ketua MPR.

Suharso pun yakin, sikap itu tak akan berubah meski Idrus Marham, Fadli Zon, dan Setya Novanto menyatakan akan memfasilitasi PPP dalam beberapa pimpinan alat kelengkapan DPR. "Insya Allah tidak akan berubah," kata dia.

Suharso yang dikenal sebagai pendukung Jokowi-JK di PPP itu pun menampik tawaran Koalisi Merah Putih. Menurut dia, apabila Koalisi Merah Putih tiba-tiba berubah sikap dengan memberikan kursi tawaran pimpinan kepada PPP, maka hal itu sama saja dengan mempermainkan partainya.

"Yang bisa saya sampaikan, kami tidak bisa diperlakukan seperti itu. Masa setelah kami diperlakukan begini, mereka berubah. Kami tidak mau dipermainkan seperti anak kecil. Kalau mereka (Koalisi Merah Putih) berubah sikap, itu sudah terlambat!" ucap Suharso.

Sebelumnya, PPP protes dan mengancam pindah haluan karena tak mendapatkan posisi di Koalisi Merah Putih dalam paket pimpinan MPR. Padahal, PPP sudah mengalah untuk tidak mengambil posisi apa pun dalam pemilihan pimpinan DPR. PPP bersikeras untuk mendapat kursi wakil ketua MPR dengan mengusung Hasrul Azwar.

Saat itu, komposisi paket pimpinan versi Koalisi Merah Putih terdiri dari Djoko Udjianto (Partai Demokrat) untuk calon ketua MPR, sementara Mahyuddin (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan perwakilan DPD untuk posisi wakil ketua MPR. PPP hanya dijanjikan mendapat posisi pimpinan untuk posisi alat kelengkapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com