Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kelompok HMI Sempat Saling Bersitegang lantaran Beda Orasi di Persidangan Anas

Kompas.com - 24/09/2014, 15:59 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dua kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sempat saling bersitegang dalam aksi unjuk rasa sidang putusan mantan Ketua Umum PB HMI Anas Urbaningrum di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta, Rabu (24/9/2014). Kelompok pertama mendukung Anas untuk dibebaskan, sedangkan kelompok kedua meminta agar hakim menegakkan hukum seadil-adilnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, awalnya kelompok HMI pertama dengan massa sekitar 100 orang tiba lebih dulu dan menyampaikan orasi di depan Pengadilan Tipikor, Jakarta. Beberapa saat kemudian, datang kelompok HMI kedua yang berjumlah belasan orang datang dan ikut berorasi di samping massa kelompok pertama.

Namun, orasi kelompok kedua agak berbeda. Mereka meminta agar hakim menjatuhkan vonis seadil-adilnya kepada Anas Urbaningrum. Jika Anas bersalah, silakan Anas ditangkap. Namun, jika Anas tidak terbukti bersalah, hakim diminta segera melepas Anas.

Melihat ada perbedaan orasi, kedua perwakilan dari masing-masing kelompok sempat bersitegang dan beradu argumen hingga keluar pagar Pengadilan Tipikor. Setelah berdebat cukup alot, akhirnya kedua kelompok HMI dapat saling memahami dan suasana berlangsung kondusif.

Kasubnit Dalmas Polsek Setiabudi AKP Gede Sriyana, yang mengamankan aksi tersebut, mengatakan, peristiwa tersebut hanya salah paham biasa dan sudah dapat ditangani oleh masing-masing perwakilan.

"Itu sama-sama HMI. Yang satu mendukung Anas, yang satu lagi minta hukum ditegakkan. Itu biasa saja," ucap Gede.

Alumnus HMI, Abin, yang ikut dalam perdebatan, mengatakan, miskomunikasi tersebut terjadi karena kelompok kedua datang terlambat dan telat mendapat koordinasi dan arahan dari kelompok sebelumnya yang sudah terlebih dahulu datang. Namun, dia mengatakan bahwa masalah kini sudah selesai.

"Sudah selesai. Kita sudah bersatu lagi sekarang," ucap Abin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com