Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Tatib DPR Tetap Disahkan meski PDI-P dan PKB "Walk Out"

Kompas.com - 16/09/2014, 22:18 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Rapat paripurna DPR, Selasa (16/9/2014), mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tata Tertib (Tatib) DPR meski diwarnai aksi walk out oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang memimpin rapat paripurna mengatakan, mekanisme dan prosedur yang dijalankan sudah tepat.

"Jadi, kalau bisa musyawarah mufakat, tapi ternyata tidak bisa. Voting, kemudian walk out. Itu mekanisme yang sering terjadi di DPR. Jadi, menurut prosedur, sudah sah," ujar Priyo, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Terkait alasan bahwa pengesahan RUU Tatib seharusnya menunggu putusan Mahkamah Konstitusi yang tengah menguji UU MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3), menurut Priyo, jika MK memenangkan gugatan UU MD3, UU Tatib tersebut batal.

"Karena Tatib harus menyesuaikan bunyi dari UU MD3. Itu saja sederhana. Jadi, kita tunggu saja," kata Priyo.

Priyo mengatakan, pengesahan RUU Tatib tak perlu menunggu putusan MK soal UU MD3.

"Jangan karena sebuah undang-undang digugat di MK, terus DPR tidur dan tidak bekerja," kata Priyo.

Sebelumnya, peraturan tata tertib DPR akhirnya disahkan dalam rapat paripurna. Pengesahan diwarnai silang pendapat dan walk out dari Fraksi PDI Perjuangan. Anggota Panitia Khusus peraturan DPR tentang tata tertib dari Fraksi PDI-P, Honing Sanny, mengatakan, partainya menolak pengesahan peraturan tersebut karena masih ada proses uji materi (judicial review) yang berjalan di Mahkamah Konstitusi terkait Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). PDI-P walk out karena tidak ingin terlibat dalam pengambilan keputusan pengesahan peraturan DPR tentang tata tertib tersebut.

Rancangan peraturan DPR tentang tata tertib diusulkan oleh 105 anggota DPR dan berdasarkan keputusan Badan Musyawarah pada 21 Agustus 2014. Pembahasan rancangan peraturan DPR tentang tata tertib diserahkan kepada panitia khusus yang beranggotakan 30 anggota DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com