Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serahkan Video, Kontras Desak Komnas HAM Panggil Paksa Kivlan Zen

Kompas.com - 29/08/2014, 18:38 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), bersama keluarga korban penghilangan orang secara paksa 1997-1998 menyerahkan dokumen dan video yang berisi pernyataan Mayjen (Purn) Kivlan Zen, terkait pernyataannya yang mengetahui keberadaan 13 aktivis pro demokrasi yang dihilangkan secara paksa, kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Hal tersebut dimaksudkan agar Komnas HAM memiliki barang bukti dalam upaya pemanggilan paksa Kivlan.

"Kami serahkan bukti video rekaman ini agar Komnas HAM dapat segera menindaklanjuti," ujar Kepala Divisi Impunitas Kontras, Muhammad Daud Beureuh, di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).

Daud mengatakan, dokumen dan video tersebut merupakan alat bukti petunjuk yang dapat digunakan oleh Komnas HAM untuk segera diserahkan kepada Jaksa Agung selaku penyidik perkara pelanggaran HAM berat. Tujuannya, agar kasus hilangnya 13 aktivis tersebut dapat segera terungkap.

Orang tua dari Ucok Siahaan, korban kasus pelanggaran HAM 1998, Paian Siahaan, berharap Kivlan segera memberitahukan keberadan anaknya yang sudah 16 tahun menghilang. Paian meminta agar Kivlan mau memenuhi panggilan Komnas HAM.

"Dengan adanya pernyataan Kivlan Zen itu kami sangat berharap, keberadaan anak kami segera diketahui. Beliau sendiri menyatakan dia mengetahui dimana ditembak, dimana dibuang," ujar Paian.

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Nurkholis mengatakan, dokumen yang diserahkan oleh KontraS dan keluarga korban aktivis yang hilang tersebut akan sangat membantu proses pengungkapan kasus tersebut. Dokumen ini juga bisa dijadikan alat bukti jika nantinya Kivlan datang memenuhi panggilan Komnas HAM

"Ini bisa jadi bahan konfirmasi untuk pak Kivlan jika berkenan hadir," ujar Nurkholis.

Dokumen dan video yang diserahkan Kontras dan keluarga korban penghilangan orang secara paksa 1997-1998, berisi tentang pernyataan Kivlan Zen di media cetak, online dan elektronik mengenai pengakuan dan pengetahuannya tentang siapa yang melakukan penculikan dan di mana keberadaan para korban penghilangan paksa 1997-1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com