Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Isi Pertemuan Presiden SBY dengan Jokowi Malam Ini?

Kompas.com - 27/08/2014, 21:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih Joko Widodo melakukan pertemuan di sebuah hotel di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam. Pertemuan sudah berjalan lebih dari satu jam. Publik pun menantikan hasil dari pertemuan kedua tokoh tersebut. Lalu, apa yang kira-kira dibahas dalam pertemuan SBY dengan Jokowi itu?

Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringga mengungkapkan, Presiden nantinya akan berbicara secara garis besar mengenai masalah-masalah negara. Dia menyebutkan pula SBY akan menjabarkan capaian dan pekerjaan rumah yang belum selesai dilakukan pemerintahan.

Hal ini, sebut Daniel, dilakukan SBY sebagai komitmennya dalam membantu pemerintahan mendatang. Pekerjaan rumah pemerintahan baru yang akan disampaikan kepada Jokowi adalah terkait dengan angka kemiskinan.

"Pekerjaan rumah yang belum selesai sampai lima tahun ke depan adalah terus menurunkan angka kemiskinan sambil mendorong pertumbuhan yang relatif tinggi supaya tidak semakin melebar, supaya kesenjangan tidak semakin luas. Hal lain adalah soal infrastruktur," kata Daniel kepada wartawan, Rabu. Daniel menyadari saat ini yang menjadi sorotan publik adalah soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Menurut dia, persoalan BBM selalu menjadi beban pemerintahan setiap kali proses transisi terjadi. Akan tetapi, terkait kemungkinan SBY menaikkan harga BBM, Daniel melihat hal itu akan dilimpahkan ke pemerintahan yang baru.

"Presiden SBY adalah pemerintahan yang akan mengakhiri. Saya kira, kami tidak akan terkejut kalau kepentingan itu sebaiknya diurus, dikelola, dan diputuskan sendiri oleh pemerintahan baru," imbuh Daniel.

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta publik tidak menyederhanakan makna pertemuan Presiden SBY dengan Jokowi. Menurut dia, anggapan yang menilai pertemuan itu hanya untuk membahas kenaikan BBM adalah cara pikir yang keliru.

"Yang perlu dipahami, pertemuan ini kok saya melihat disimplifikasi hanya soal kenaikan BBM, APBN. Harusnya dibuka ruang debat bagaimana negara kita mau seperti apa ke depan, tantangan ke depan seperti apa. Jangan hal-hal taktis seperti itu," kata Djoko.

Dia memastikan, pemerintahan SBY akan tetap berkomitmen membantu proses transisi. "Tidak ada pemerintah mana pun yang ingin tinggalkan beban kepada pemrintahan yang baru," ucapnya.

Rencananya, setelah melakukan pertemuan empat mata, Presiden SBY dan Jokowi akan menggelar jumpa pers bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com